PALU – Penerapan teknologi informasi di pemerintahan harusnya dilakukan secara berkesinambungan, sebab menjadi sarana layanan yang memudahkan bagi pemerintah dalam melayani kebutuhan masyarakat saat ini.
Teknologi informasi yang dimaksud, termasuk di dalamnya sistem aplikasi yang digunakan KPU, yakni Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Adhoc (SIAKBA).
Hal ini disampaikan Prof. Nurdin, Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu saat menjadi narasumber pada Bimbingan Teknis (Bimtek) SIAKBA pada Pemilu 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di salah satu hotel, di Palu, Sabtu (08/10).
Menurut Nurdin, setiap teknologi informasi yang dibuat harus memberikan kemudahan bagi masyarakat dan dilakukan secara berkelanjutan. Maka dari itu, kata dia, setiap implementasi e-Government memerlukan figur pemimpin yang mampu dan punya kemauan untuk mengadopsi teknologi dan informasi dalam menjalankan organisasinya atau yang lebih dikenal sebagai e-Leadership.
“Dengan adanya peran strategis top level manajemen maka manfaat yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik,” jelasnya.
Ia menambahkan, inti utama dari e-Government adalah transformasi relasi, yaitu perubahan cara berhubungan antara pemerintah dengan stakeholdernya. Realitanya, kata dia, selama ini lebih berfokus pada teknologinya saja, tanpa memperhatikan transformasi relasi yang dihasilkan.
“Akibatnya, banyak kita temui instansi pemerintah yang merasa telah melaksanakan e-Government melalui aplikasi pelayanan dan jaringan internet, tetapi pelayanan publiknya masih tetap lambat dan masyarakat tetap juga harus datang ke kantor pemerintah untuk mendapatkan layanan,” tekannya.
Terkait SIAKBA, kata dia, KPU sendiri telah menerapkan asas efisensi, termasuk dengan tidak menggunakan kertas karena para pendaftar cukup menggunakan internet dan masuk pada akun SIAKBA.
“Dulu masyarakat sulit ikut berpartisipasi, namun skerang dengan adanya layanan e-Goverment, maka masyarakat dapat ikut serta dalam berpartisipasi. Dengan teknologi, semua orang bisa ikut berpartisipasi dalam pemilu dan tentunya bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ikut serta memilih pada hari pemungutan suara,” ujarnya. RIFAY