Produksi Nikel Meningkat 9 Persen, Pendapatan PT Vale di Triwulan I Sebesar 229,9 Juta Dolar AS

oleh -
Area produksi PT Vale. (FOTO: DOK. PT VALE)

JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (IDX Ticker: INCO) mengumumkan produksi dan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk triwulan pertama tahun 2024 (1T24).

Perseroan mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 18.199 metrik ton (t) dan pengiriman nikel matte sebesar 18.175 t pada triwulan tersebut, sehingga menghasilkan total pendapatan sebesar 229,9 juta Dolar Amerika.

“Sebagai bagian dari strategi pemeliharaan perseroan, kami tidak melakukan perbaikan besar pada 1T24 sehingga menghasilkan peningkatan produksi nikel dalam matte sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata President Director and Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy.

Namun, kata dia, tingkat produksi ini lebih rendah 5% dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama disebabkan lebih rendahnya kadar nikel.

Kata dia, pendapatan sebesar 229,9 juta Dolar Amerika, mencerminkan penurunan sebesar 22% dan 37% dibandingkan pendapatan pada 4T23 dan 1T23, disebabkan karena harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.

Ia menjelaskan, harga realisasi rata-rata terjadi penyesuaian dari 14.239 Dolar Amerika/t pada 4T23 dan
21.672 Dolar Amerika/t pada 1T23 menjadi 12.651 Dolar Amerika/t pada 1T24, yang menunjukkan perubahan sebesar 11% dan 42%.

“Meskipun harga nikel berfluktuasi, Perseroan berhasil mempertahankan beban pokok pendapatan. Secara year-on-year, beban pokok pendapatan perseroan turun sebesar 8%, dari 228,2 juta Dolar Amerika pada 1T23 menjadi 209,8 juta Dolar Amerika pada 1T24 dan juga lebih rendah 10% dibandingkan triwulan sebelumnya,” katanya.

Selain mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah, lanjut dia, Perseroan tetap fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya sambil terus meningkatkan disiplin dalam praktik-praktik penambangan yang baik.

Sesuai dengan Laporan Keuangan tanggal 31 Desember 2023, PT Vale mengakui aset derivatif yang timbul dari tambahan hak partisipasi atas investasinya di PT Kolaka Nickel Indonesia pada laporan keuangan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024.

Pada tanggal 31 Maret 2024, PT Vale mencatat penurunan nilai wajar aset derivatif ini sebesar 12,88 juta Dolar Amerika dari nilainya pada tanggal 31 Desember 2023 sehingga mengakibatkan pengakuan kerugian nilai wajar aset derivatif tersebut.

“Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga nikel yang merupakan komponen kunci dalam penilaian aset derivatif,” jelasnya.

Mengingat PT Vale belum mengakui aset derivatif dan keuntungan pengakuan nilai wajar aset derivatif
dalam laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023, maka PT Vale menyajikan kembali laporan keuangan untuk memasukkan aset derivatif ke dalam laporan posisi keuangan dan keuntungan yang terkait dengan pengakuan nilai wajar aset derivatif pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim.

Lebih lanjut ia mengatakan, PT Vale mengeluarkan belanja modal sekitar 57,4 juta Dolar Amerika pada triwulan ini, meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 50,7 juta Dolar Amerika dikarenakan belanja yang lebih tinggi untuk proyek-proyek keberlanjutan dan pertumbuhan.

“Namun, angka ini lebih rendah 45% dibandingkan triwulan sebelumnya,” ujarnya.

Kas dan setara kas perseroan pada 31 Maret 2024 sebesar 730,8 juta Dolar Amerika, meningkat sebesar 5% dan 2% dibandingkan masing-masing 698,8 juta Dolar Amerika pada 31 Desember 2023 dan 717,3 juta Dolar Amerika pada 31 Maret 2023.

“PT Vale akan terus menerapkan manajemen kas secara hati-hati untuk menjaga ketersediaan kas,” tekannya.

Pada tahun 2024, kata dia, PT Vale berencana untuk memproduksi sekitar 70.800 t nikel dalam matte. Di saat yang sama, juga akan terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional tanpa mengkompromikan nilai utama perseroan, yaitu Kehidupan adalah hal yang terpenting, Menghargai
Bumi dan Komunitas kita. *