PALU – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Donggala, Rahmad M Arsyad, mengembalikan formulir pendaftaran bersama kelengkapan berkas bakal calon Bupati Donggala, ke Partai Amanat Nasional (PAN), Rabu (24/04).

Salah satu pemegang mandat dari Partai Golkar untuk bakal calon Bupati Donggala ini, mendaftar ke PAN dan sejumlah partai politik lainnya untuk memenuhi syarat koalisi di Pilkada Serentak Tahun 2024 Kabupaten Donggala.

Di PAN, Rahmat Arsyad diterima oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulteng, Rusli Dg. Palabbi dan Sekretaris DPW, Yahya R. Kibi, serta pengurus DPW PAN lainnya, termasuk Suprapto Dg Situru.

Rahmat Arsyad, di hadapan pengurus PAN Sulteng, mengatakan, keinginannya untuk maju sebagai calon Bupati Donggala, tidaklah datang serta merta, melainkan karena sejumlah pertimbangan, dorongan, dan kondisi konkret Kabupaten Donggala semasa ia menjabat sebagai Ketua Kadin.

Ketika diberi amanah menjadi Ketua Kadin, kata dia, saat itu angka kemiskinan di Donggala berada di 16,03 persen.

“Artinya apa, dengan angka kemiskinan seperti itu, Kabupaten Donggala hampir dua kali lipat dari rata-rata kemiskinan nasional yang berada di atas 9,03 persen. Kalau menjadi Ketua Kadin di daerah yang income atau PDRB-nya bagus, enak, kita hanya mengurus pada sektor hilir saja. Tapi tantangannya adalah jadi Ketua Kadin yang angka kemiskinannya begitu tinggi,” katanya.

Ia juga mengungkapkan kondisi memprihatinkan lainnya yang terjadi di Kabupaten Donggala, salah satunya di bidang pendidikan. Di Donggala, kata dia, mayoritas lama usia sekolah hanya sampai di usia 14 tahun atau setara kelas 2 SMP.

“Maka itu akan sulit terserap di angkatan kerja. Investasi minus, tidak ada pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Dengan kondisi itu, maka ketika menjadi Ketua Kadin, dirinya lalu menstressing profile usaha apa yang ada di Kabupaten Donggala.

Dari hasil stressing, kata dia, 48% masyarakat Donggala bergerak pada sektor pertanian, perkebunan dan kelautan. Namun celakanya, lanjut dia, sumber kemiskinan yang ada di Donggala adalah mereka yang hidup di sektor itu.

“Merekalah yang berada dalam keparahan garis kemiskinan itu,” ungkapnya.

Saat ini, Rahmad Arsyad juga masih tercatat sebagai tenaga ahli DPR RI, Tenaga Ahli Gubernur Bidang Kerja Sama.

“Dari zaman Pak Longki saya juga tenaga ahli. Dulu otaknya dipakai, hari ini otak itu harus dipandu dengan tenaganya. Karena kalau di belakang layar terus, banyak hal kebijakan yang kita tahu cara pelaksanaannya, tidak bisa kita eksekusi,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, dirinya membulatkan tekad untuk maju Pilkada, karena adanya restu dari keluarga, dorongan dari pihak nelayan, petani dan UMKM yang selama ini telah merasakan manfaat dari program-program Kadin Donggala.

“Kami mendorong satu program yang kami sebut sebagai Program Corn Collaboration, membudidayakan jagung, sehingga produktivitas dari dua ton Alhamdulillah naik jadi 7 ton,” paparnya.

Tak hanya itu, kadin juga mendorong budidaya udang vaname dan memberdayakan UMKM dengan membuat “Draiv” aplikasi semacam Gojek.

“Alhamdulillah hari ini penghasilan UMKM kita di Donggala dari pesanan Aplikasi Draiv yang kami buat itu rata-rata dalam satu bulan bisa dapat income sekitar Rp300 juta lebih. Satu UMKM bisa mendapatkan rata-rata pendapatan di atas Rp2,3 juta dalam satu bulan menjual makanan,” tuturnya.

Untuk itu, ia berharap bisa bersatu dan berkoalisi dengan PAN untuk sama-sama mengembalikan kejayaan Donggala sebagai pusat industri dan perdagangan.

“Insyaallah saya yakin matahari selalu terbit dari timur dan PAN adalah matahari baru bagi Sulawesi Tengah. Alhamdulillah dari Golkar kami dapat surat penugasan. Jadi Golkar itu kan empat kursi, ditambah 3 untuk PAN Insyaallah sudah tujuh,” katanya.

Besok, pihaknya akan ke Demokrat, lalu ke PKB dan semua partai yang membuka pendaftaran, termasuk PDI-Perjuangan.

“Karena membangun Donggala ini butuh kolaborasi bersama. Karena ini politik, kita harus tetap membuka ruang kemungkinan yang lain. Kalau ditanya, ini bagian dari koalisi besar yang ada dan kita harus lihat di konfigurasi nasional juga,” jelasnya.

Setelah proses pendaftaran, ia akan membuat acara halal bihalal, kemudian melakukan survei untuk melihat siapa yang memiliki potensi menjadi calon wakil.

“Kita harus rasional dalam politik, melihat siapa yang punya potensi. Semua calon kita survei,” tandasnya. (RIFAY)