PALU – Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukkan adanya kenaikan pravelensi stunting di Kota Palu sebesar 0,8 persen.

Kenaikan juga terjadi di enam kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), seperti Buol sebesar 4,1 persen, Donggala 2,9 persen, Banggai Kepulauan 2,0 persen, Tojo Una-una 1,9 persen, Toli-toli 1,4 persen, dan Morowali Utara sebesar 2,1%.

“Penanganan stunting di Kota Palu sudah berjalan cukup baik, hanya memang tuntutan kita bagaimana langkah-langkah mencegah stunting itu sendiri,” ujar Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, saat membuka Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, di aula Kantor Kecamatan Palu Selatan, Senin (20/02).

Menurut Hadianto Rasyid, ada dua skema penanganan stunting yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, yaitu pencegahan risiko stunting dan penanganan risiko stunting.

“Kalau mencegah berarti bumil (ibu hamil) kita harus kita jaga dan kawin dini juga harus kita pantau dan perlu diberikan pendampingan, terutama mereka dari keluarga yang ekonominya berada pada posisi yang tidak baik. Itu yang perlu mendapatkan perhatian agar pencegahan risiko stunting bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Hadianto berharap, keberadaan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting mampu menjadi media untuk berkolaborasi dan elaborasi semua pemikiran agar mendapatkan rekomendasi yang tepat.

“Saya berharap forum ini bukan hanya jadi forum-foruman, akan tetapi bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang baik dan saya menunggu rekomendasi itu, supaya kita bisa melihat upaya apa yang bisa kita lakukan ke depan. Jangan UUD alias Ujung-Ujungnya Duit,” tekannya.

Ia meminta agar kader-kader Posyandu di Kota Palu yang berjumlah sekitar 1.500 lebih bisa dimanfaatkan sebagai “pasukan tempur” yang siap menjadi pendamping di setiap kelurahan.

“Ini betul-betul kita kerja baik, jangan kita terlihat naik pravelensinya dan dianggap seakan-akan kita tidak kerja. Saya harap forum ini bisa saling menguatkan strategi, sekaligus juga bisa melakukan evaluasi atas kerja-kerja yang sudah dilakukan dan saya bisa memberikan rekomendasi yang Insya Allah bisa bermanfaat,” tandasnya.

Forum tersebut dihadiri sejumlah pihak seperti dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), baik Kota Palu maupun Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Reporter : Hamid
Editor : Rifay