PALU— Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu mendesak Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri mencopot Direktur Intelijen dan Keamanan (Dir Intelkam) Polda Sulteng dari jabatannya.
Desakan tersebut muncul setelah terjadi insiden komunikasi dinilai tidak etis saat audiensi terkait kegiatan Silaturahmi Wilayah (Silatwil) zona VII BEM PTMI.
Unismuh Palu diketahui, menjadi tuan rumah dalam kegiatan Silatwil tersebut. Sebagai bagian dari koordinasi dan menjaga sinergi, Presma Unismuh Palu bersama perwakilan mahasiswa melakukan audiensi dengan Dir Intelkam Polda Sulteng. Namun, dalam pertemuan tersebut, Dir Intelkam menyampaikan pernyataan dianggap merendahkan dan tidak mencerminkan sikap humanis aparat kepolisian.
“Saat kami menyampaikan maksud kegiatan, Dir Intelkam mengatakan ‘kami bukan dinas sosial,’ seolah menyepelekan agenda kemahasiswaan dan membangun jarak tidak perlu dengan masyarakat sipil,” kata Presma Unismuh Palu Baso Agung di Palu, Rabu (24/9).
Baso menilai pernyataan tersebut sangat disayangkan, terlebih di tengah upaya mahasiswa dan aparat keamanan membangun komunikasi yang sehat dan saling menghargai. Menurutnya, sikap dan gaya komunikasi Dir Intelkam bertentangan dengan semangat reformasi Polri yang menjunjung prinsip presisi serta pendekatan humanis.
“Polisi seharusnya menjadi pengayom dan mitra masyarakat, bukan malah menyampaikan pernyataan yang menyakitkan dan bernada merendahkan. Hal ini mencederai semangat humanisme kepolisian,” tambahnya.
Baso menyinggung bahwa masyarakat masih belum sepenuhnya pulih dari luka komunikasi politik yang terjadi dalam kasus viral salah seorang anggota DPR RI beberapa waktu lalu. Ia menilai pola komunikasi buruk semacam ini hanya memperburuk citra aparat di mata publik.
“Kami belum sepenuhnya move on dari insiden komunikasi buruk anggota DPR RI yang menyakiti perasaan rakyat. Sekarang muncul pernyataan serupa dari aparat kepolisian. Ini menunjukkan masih ada pihak yang belum belajar dari kejadian sebelumnya,” tegasnya.
Atas dasar itu, Presma Unismuh Palu menyerukan agar Irwasum Polri bersama Kapolda Sulteng segera mengevaluasi dan mencopot Dir Intelkam Polda Sulteng dari jabatannya. Langkah tersebut dinilai penting untuk menjaga marwah institusi kepolisian sekaligus memulihkan kepercayaan publik, khususnya dari kalangan mahasiswa.
Di konfirmasi bagian Humas Polda Sulteng, belum memberikan respon.***