Presidium KMHDI Sampaikan Keresahan Dunia Pendidikan kepada Jokowi

oleh -

PALU– Ketua Presidium Pengurus Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di hadapan presiden RI Joko Widodo menyampaikan keresahannya atas dunia pendidikan saat ini.

“Saya ingin menyampaikan sedikit aspirasi,bahwa belakangan ini ada keresahan tentang pendidikan kita,ada tiga sebab kenapa kita resah dengan pendidikan kita,” kata Ketua Pengurus Pusat (PP) KMHDI I Putu Yoga Saputra pada Mahasabha XIII KMHDI di Auditorium Kampus Universitas Tadulako (Untad) Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (30/8).

Ia menjelaskan, pertama terkait akses pendidikan, dari data Kemendikbud ada 3,6 juta lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan bisa terserap diperguruan tinggi hanya 1,6 juta.

“Kita ingin menyongsong bonus demografi, tentu secara kuantitatif, jumlah anak-anak muda kita akan selalu bertambah,” ujarnya.

BACA JUGA :  Keteguhan Desriyanti Usai Tertembak

Olehnya ucap dia, bagaimana kita bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut ,agar akses pendidikan bisa didapatkan anak bangsa.

Lanjut keresahan kedua sebut dia, menurut data ada 15 persen kenaikan harga biaya kuliah diantaranya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), Uang Kuliah Tunggal (UKT),biaya hidup dan biaya kost serta lainnya.

“Pertahunnya itu naik sebesar 15 persen. Saya rasa keresahan tersenut harus kita antisipasi bersama,” katanya.

Lalu keresahan ketiga ujar dia, bahwa 80 persen tenaga kerja Indonesia, bekerja tidak sesuai jurusannya. Ini juga menjadi tantangan, apakah ada tindakan gagasan bersama.

BACA JUGA :  Survei ARCHY: Cudy Unggul 31,8 Persen Dibanding Dua Pesaingnya

Sebab apa dilakukan Jokowi saat ini, tutur dia, seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan fasilitas umum itu adalah pondasi dasar.

“Di sisi lain penguatan sumber daya manusia (SDM) juga harus menjadi poin utama,” pungkasnya.

Presiden RI Joko Widodo membuka Mahasabha XIII KMHDI. Dalam kegiatan yang bertemakan Transformasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju, Jokowi didampingi ibu negara Iriana Joko Widodo, Panglima TNI dan Kapolri dan beberapa menteri dan pejabat negara lainnya.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG