PALU – Proses perekrutan tenaga kerja atau karyawan yang dilakukan PT Citra Palu Minerals (CPM), menuai reaksi dari sejumlah pihak, di antaranya dari Presidium CSR Kelurahan Poboya dan tokoh masyarakat Kelurahan Talise.
“Intinya saya sebagai presedium CSR meminta kepada pihak perusahaan CPM agar mengedepankan pemerataan atau keseimbangan dalam merekrut tenaga kerja, khususnya terhadap warga di kelurahan penyangga yang ada di wilayah Kecamatan Mantikulore,” kata Presidium CSR Kelurahan Poboya, Idiljan Djanggola, Selasa (05/10).
Ia pun mendorong pihak manajemen perusahaan tambang emas tersebut agar seimbang dalam merekrut tenaga kerja, sehingga kelurahan yang menjadi penyangga merasa diperlakukan sama dengan kelurahan lainnya.
Ia juga berharap agar Humas PT CPM bisa membangun komunikasi yang baik dengan lembaga adat dan LPM dalam hal perekrutan tenaga kerja tersebut.
“Tenaga kerja yang direkrut harus dikomunikasikan dengan lembaga adat dan LPM setempat. Bukan hanya di Poboya, tapi juga di Kelurahan Talise Valangguni, Tanamodindi, Lasoani, Kawatuna dan Tondo,” terangnya.
Hal senada juga dikatakan tokoh masyarakat Kelurahan Talise, Amir Sidik. Ia juga meminta pihak perusahaan agar transparan dalam proses rekrutmen.
“Ayo kalau mau dianggap telah merepresentasikan keterwakilan kelurahan prioritas atau ring 1, maka baiknya pihak CPM transparan mengumumkan nama-nama warga dari ring 1 tersebut yang telah direkrut sesuai dengan kriteria, agar tidak menimbulkan gesekan dan bermacam asumsi,” tuturnya.
Pihaknya sendiri telah melakukan penelusuran dan mendapatkan informasi adanya warga yang sudah secara administrasi memasukan persyarakan lengkap dengan keahliannya, namun hingga saat ini juga belum mendapat atensi dari pihak CPM.
“Sampai saat ini warga yang mendaftarkan diri di CPM masih menunggu padahal secara keahlian sudah sesuai standar yang ada. Mereka masih menunggu,” katanya.
Ia menekankan agar PT CPM lebih memperhatikan warga RW 01 yang ada di Kelurahan Talise sebagai salah satu penyangga.
“Pelibatan masyarakat ini harus berkeadilan dan menyentuh hingga paling bawah. Tidak boleh ada prioritas apalagi sampai menguntungkan secara personal atau pribadi tertentu,” tegasnya.
Sebelumnya, Manager External Relation and Permit PT CPM, Amran Amier, telah menjelaskan bahwa untuk rekrutmen tenaga kerja, CPM memang memprioritaskan warga Ring 1 (Poboya, Lasoani, Tanamodindi, Kawatuna, Valangguni dan Talise).
“Namun bukan memberikan kuota tertentu untuk masing-masing kelurahan. Prioritas ini dikhususkan untuk tenaga non skill,” katanya.
Untuk tenaga kerja yang skill, lanjut dia, memang akan diutamakan warga Ring 1, namun bila tidak ada, barulah dicari dari Ring 2 (Palu dan sekitarnya).
“Setelah itu baru ke regional Sulawesi Tengah (ring 3) dan terakhir secara nasional (luar Sulawesi Tengah atau Ring 4),” tutupnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay