PALU – Potensi lahan tambak udang di Sulawesi Tengah, berkisar 42,095 Ha. Namun pemanfaatannya baru sekitar 25 persen.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng, Moh Arif Latjuba, kepada MAL Online, di Palu, Jum’at (04/06).

“Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memiliki areal tambak yang dijadikan sebagai lahan usaha seluas 11.343 Ha,” sebut Moh. Arif.

Menurutnya, produksi udang tahun 2019 sebanyak 17,214,31 ton, didominasi udang vaname dan windu. Sementara bandeng pada tahun 2019 sejumlah 13.183,67 ton.

Adapun, tambak terbesar terdapat di daerah pesisir Kabupaten Parigi Moutong yang mencapai 45,60 persen atau 5,172 Ha dari totalitas areal tambak. Sementara area tambak terkecil terdapat di Kabupaten Banggai, dengan luas 15 Ha atau 0,13 persen.

Selain Parigi Moutong, tambak besar juga dijumpai di Donggala luas 23,53 persen , Morowali luas 12,70 persen, dan Toli Toli luas 9,83 persen.

“Untuk prosentase luas lahan usaha tambak di kabupaten Buol sebesar 4,06 persen, Kabupaten Poso 2,99 persen dan kabupaten Tojo Una-una sebesar 1,17 persen,” ujar Moh. Arif Latjuba.

Dia menerangkan, kawasan pertambakan di Sulteng mempunyai ciri khas. Seperti, tidak berada dalam satu kawasan luas. Namun berkisar 100-200 Ha, jarak antar kawasan relatif jauh berkisar 3-5 km serta sumber daya air yang masih alami.

Menurutnya lagi, dalam pengembangan budi daya air payau, selain melalui bantuan saprodi dan kegiatan-kegiatan budi daya percontohan, Dinas Kelautan dan Perikanan telah melakukan pedampingan kepada pembudi daya bersama-sama penyuluh perikanan.

Reporter: Irma
Editor: Nanang