PARIMO – Kampanye yang bebas dari fitnah dan ujaran kebencian, dianggap menjadi salah satu aspek krusial dalam rangka menjaga kondusifitas Pileg dan Pilpres 2024.

Kampanye tersebut bisa berupa seruan untuk tidak menyebarkan hoax, isu SARA, ujaran kebencian dan politik uang. Masyarakat sendiri diajak untuk membudayakan verifikasi informasi.

Koordinator Poros Utara Parimo, Moh. Alwi Pakaya, baru-baru ini, mengatakan, pesta demokrasi sudah seharusnya dirayakan dengan nuansa damai, senang dan bahagia.

“Jangan sampai makna dari kata ‘pesta’ justru dijadikan sebagai alat untuk konflik antar kelompok dengan cara menyebarkan fitnah dan hoax,” katanya.

Untuk itu, kata dia, seluruh lapisan masyarakat harus ikut mengambil bagian dalam menciptakan Pileg dan Pilpres 2024 yang berkualitas, aman dan damai.

“Sudah sepatutnya kampanye harus bebas dari politik uang, hoax, dan SARA (ujaran kebencian),” tegasnya.

Selain itu, lanjut dia, dalam kampanye Pileg dan Pilpres 2024 selayaknya menyampaikan gagasan positif dan adu ide/konsep yang membangun kemajuan daerah serta negara Indonesia.

“Bukan malah dijadikan ajang saling menyebarkan berita bohong dan kebencian,” pungkasnya . *