Ponpes Tahfidz Qur’an Amanah Poso Tegaskan Bukan Bagian dari Kelompok Anti Pemerintah

oleh -

POSO – Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Amanah di Dusun Ratalemba (Tamanjeka), Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, menyatakan dukungannya pada pelaksanaan Operasi Madago Raya 2024.

Satgas Ops Madago Raya menggandeng Ponpes ini untuk sama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kabupaten Poso.

Kepada tim satgas yang datang berkunjung, beberapa waktu lalu, Pimpinan Ponpes, Ustadz Burhan Alarnauth, menegaskan bahwa pihaknya bukanlah bagian dari kelompok anti pemerintah yang berdalih agama.

“Kami tidak mendukung serta menolak adanya kelompok-kelompok yang memiliki pemahaman radikal berkembang di wilayah Kabupaten Poso,” tegas Ustadz Burhan.

Ia mengakui bahwa ponpesnya memiliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat, bahkan dengan para simpatisan paham radikal dan eks napiternya.

“Namun kami bukan bagian dari pemahaman atau ideologi kelompok mereka, justru kami dari pihak pondok pesantren bertujuan untuk merangkul kemudian merubah pola pikir mereka agar menjadi warga yang baik, dan tidak lagi melakukan hal-hal seperti apa yang mereka lakukan sebelumnya yang hanya merugikan diri sendiri,” jelasnya.

BACA JUGA :  Yayasan Hajar Aswad Dukung Pencegahan Paham Radikal di Poso

Pada kesempatan itu, Ustadz Burhan Alarnauth, menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian karena telah membantu dalam proses pembuatan SIM C di Satlantas Polres Poso. Menurutnya, dengan memiliki SIM akan mempermudah bepergian dengan menggunakan sepeda motor, selain itu juga salah satu ketaatan terhadap hukum.

“Harapan kami sebagai pengurus pondok, agar pondok ini berkembang seperti pondok-pondok pesantren lainnya, dan terus mendapat dukungan dari masyarakat maupun dari pemerintah. Kami juga berharap kepada pemerintah agar bisa membantu pembangunan serta sarana yang dibutuhkan oleh pondok, sehingga proses kegiatan belajar mengajar lebih baik lagi dan juga nyaman bagi para santri, karena saat ini masih menggunakan fasilitas seadanya,” imbuhnya.

BACA JUGA :  PT IMIP Pekerjakan 17 Ribu Karyawan Perempuan, Ramah dan Tanpa Diskriminasi

Saat didirikan, ponpes yang berada di bawah naungan Yayasan Wakaf Amanatul Ummah Poso ini turut dihadiri Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso. Bahkan Wakil Bupati Poso ikut meletakkan batu pertama bersama K.H. Muh. Adnan Arsal.

Proses belajar mengajarnya sendiri sudah berjalan sejak tahun 2022 dan saat ini tingkatan pendidikannya sudah dari tingkat Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA), tingkat SD, SMP, sampai tingkat dan SMA.

Namun untuk tahun ajaran 2023-2024, tingkat Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA) dan SD, santrinya belum ada, karena semuanya sudah naik semua ke tingkat SMP.

BACA JUGA :  Eks Napiter Ini Siap Bantu Polisi Cegah Paham Radikal di Poso

Sejauh ini, ponpes yang dikhususkan untuk putra ini tidak pernah terdengar adanya informasi tentang kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada tindakan melawan hukum.

Begitupun kegiatan mengajar yang dilakukan oleh para ustadz, belum terdengar ada kegiatan menanamkan paham radikal.

Pelajaran yang diajarkan, selain mengedepankan hafalan Qur’an, juga ada pelajaran lainnya, seperti bahasa Arab, Qur’an Hadits, Imla, Fiqih, Aqidah Akhlaq, dan lainnya.

Selain itu ada juga kegiatan rutin sehari-hari seperti shalat wajib lima waktu, shalat tahajud, qiraah dan olahraga. *