POSO – Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatut Tholibin Poso terus melestarikan tradisi pembelajaran kitab kuning.

Pimpinan Ponpes, Ustad Sutami M. Idris menyebut, pembelajaran kitab kuning atau kitab klasik ini bagian dari mendalami ilmu agama. Kitab ini ditulis oleh para ulama terdahulu dalam bahasa Arab, berisikan ilmu-ilmu dasar tentang berbagai aspek dalam agama Islam. Seperti tafsir, hadis, fiqh, akidah akhlak dan tasawuf.

“Setiap harinya para santri disini belajar kitab kuning, karena sudah menjadi ciri khas dari pesantren tradisional,” ujarnya, Senin (4/11).

Kata dia, Ponpes Nahdlatut Tholibin tetap mempertahankan tradisi ini di tengah kemajuan teknologi, yang notabene kelestariannya terus di jaga oleh berbagai Ponpes di Indonesia.

“Para pengajar kami datangkan dari alumni Ponpes Darusunnah Jakarta,  untuk membimbing langsung para santri,” imbuhnya.

Menurutnya, kitab kuning adalah ruh pendidikan pesantren. Karena, pembelajarannya tidak hanya mempelajari isi, tapi juga mendalami makna setiap kata.

“Olehnya, kami berharap ilmu yang diperoleh para santri dari mempelajari kitab kuning bisa diterapkan kembali dilingkungan masyarakat,” pungkasnya.

Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin