SIGI – Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Preneur Kampung Berkah Pasigala, yang terletak di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, menyatakan dukungan penuh terhadap Operasi Madago Raya 2025.

Dukungan ini menjadi bagian dari komitmen pesantren dalam mencegah penyebaran paham radikal dan memperkuat ketahanan masyarakat dari ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan.

Pondok pesantren tersebut merupakan bagian dari program Kampung Berkah Pasigala, sebuah kawasan yang dibangun oleh Para Relawan Indonesia (PRI) atau The Volunteers of Indonesia pada tahun 2019.

Pendirian Kampung Berkah Pasigala dilakukan sebagai respon kemanusiaan pascabencana gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami yang melanda wilayah Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala) pada 2018. Saat itu, PRI dipimpin oleh Muh. Nur Rajadaeng.

Awalnya, kawasan ini menjadi tempat pengungsian terpadu bagi masyarakat terdampak bencana. Namun kini, wilayah tersebut berkembang menjadi pusat pendidikan dan pemberdayaan berbasis keagamaan, salah satunya melalui pendirian Pondok Pesantren Tahfidz Preneur.

Selain di Pasigala, PRI juga membangun Kampung Berkah Luwu (KBL) pada tahun 2022 di wilayah Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

KBL juga memiliki program Pesantren Tahfidz Preneur yang difokuskan sebagai healing Qur’anik bagi anak-anak korban banjir bandang.

Kegiatan sehari-hari santri dan santriwati di Pesantren Tahfidz Preneur Kampung Berkah Pasigala mencakup salat fardhu dan sunnah, muraja’ah (pengulangan hafalan), kelas takhassus (setoran hafalan), dzikir pagi dan petang, sima’an Al-Qur’an, serta mengikuti pendidikan formal di MIS, MTs, dan MA Nidha’ul Khaerat, dengan fasilitas antar-jemput dari pihak pesantren. Kegiatan belajar juga dilaksanakan di Masjid Jabal Rahmah yang berada di lingkungan Kampung Berkah Pasigala.

Dalam kunjungan silaturahmi tim dari aparat keamanan, pihak pesantren melalui Ningsih selaku bendahara, menyampaikan kesiapan untuk bekerja sama dalam menjaga situasi kamtibmas dan menjadi mitra strategis kepolisian, khususnya Satgas Operasi Madago Raya.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mencegah masuk dan berkembangnya paham radikal di wilayah Kabupaten Sigi, terutama di Kecamatan Sigi Biromaru.

“Pesantren siap membantu pihak kepolisian dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan mencegah penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan,” ungkap Ningsih. *