PARIMO – Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Operasi Madago Raya tahun 2025 dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di lingkup pendidikan keagamaan.

Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Parigi, Bahari A. Khalil, menegaskan, pondok pesantren yang dipimpinnya menolak dengan tegas segala bentuk pemahaman radikal yang dapat menyesatkan generasi muda dan bahkan berpotensi menimbulkan tindakan terorisme.

“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas Operasi Madago Raya yang telah bersilaturahmi dan kami menyatakan siap membantu tugas aparat keamanan dalam menangkal ajaran radikal, khususnya di lingkungan pondok pesantren kami,” kata Bahari.

Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Parigi berdiri sejak dua tahun terakhir dan telah disahkan secara hukum oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui SK Nomor AHU-0014580.AH.01.04 Tahun 2022.

Pesantren ini beralamat di Jalan Irigasi, Dusun 2, Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong, tepat di perbatasan selatan Desa Lobu.

Bahari menjelaskan, sebagai bagian dari organisasi massa Islam Hidayatullah yang berdiri sejak tahun 1973 di Balikpapan, pondok pesantren ini menanamkan nilai-nilai dakwah dan pendidikan yang moderat serta menjunjung tinggi wawasan kebangsaan.

Dalam proses rekrutmen tenaga pengajar, pihak yayasan selalu memastikan latar belakang calon guru agar tidak terpapar paham menyimpang.

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam kurikulum pesantren, para santri diajarkan pelajaran umum dan hafalan Al-Qur’an. Untuk jenjang pendidikan formal SD dan SMP, para santri mengikuti sekolah di institusi milik pemerintah yang berada di sekitar lingkungan pondok.

Meski masih terbatas dari sisi fasilitas – beberapa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di gazebo atau musala karena belum memiliki ruang kelas permanen – namun hal itu tidak menyurutkan semangat para santri untuk belajar.

Dalam dua tahun terakhir, Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Parigi sudah beberapa kali menerima kunjungan dari aparat kepolisian dan pemerintah daerah.

Kunjungan tersebut biasanya dalam rangka memberikan pembinaan terkait isu-isu fundamental, seperti pencegahan radikalisme dan penyalahgunaan narkoba.

Bahkan, pekan lalu, perwakilan dari Gubernur Sulawesi Tengah juga hadir dalam kegiatan silaturahmi di pondok pesantren tersebut.

Sebagai lembaga pendidikan berbasis ormas Islam Hidayatullah, pihak yayasan terus berupaya membentuk kader-kader dakwah yang memiliki mental tangguh, semangat juang tinggi, serta berpikir strategis dan produktif. ***