PAMONA SELATAN, POSO – Di awal berdirinya Tahun 2017, Yayasan Pondok Pesantren Darul Wahyain hanya Rumah Qur’an dengan jumlah santri pada saat itu sebanyak sepuluh orang.
Rumah Qur’an ini didirikan oleh Ustadz H. Usman di Desa Pandajaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso.
Pada tahun 2018, status Rumah Qur’an berubah menjadi sebuah yayasan, dengan nama Yayasan Pondok Pesantren Darul Wahyain.
Ponpes yang telah mengantongi izin operasional dari Kementerian Agama RI ini memiliki sebuah cita-cita mulia, salah satunya adalah mencetak minimal satu penghafal Al-Qur’an di setiap rumah tangga muslim di Kecamatan Pamona Selatan.
“Ponpes kami memiliki sumberdaya manusia yang profesional dalam bidangnya. Setiap halakoh pengajaran Al Qur’an ditangani oleh satu tenaga penghafal Al-Quran,” ujar Ustadz Rahmat, selaku pimpinan Pondok Pesantren Darul Wahyain, ketika ditemui tim Satgas Ops Madago Raya, belum lama ini.
Tak hanya itu, ponpes ini juga memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, memiliki lokasi pesantren yang memadai baik putra ataupun putri.
Masing-masing lokasi pesantren memiliki 1 unit masjid permanen, sejumlah asrama yang menyesuaikan jumlah santri, dapur umum, kantor, kantin, ruang belajar yang kondusif, dan media belajar yang memadai.
Ustadz Rahmat juga memaparkan program pendidikan di Pondok Pesantren Darul Wahyain, antara lain, Tahfidz Qur’an (tahsin dan tadabbur), pendidikan Bahasa Arab, Ilmu-ilmu Syar’i, Hifdzul Mutun (hafalan matan sebagai pondasi ilmu Al-Qur’an, bahasa Arab dan diniyyah);
“Praktek pembelajaran Al-Qur’an secara qorin atau berdampingan,” katanya.
Ponpes ini mengusung visi menjadi lembaga yang eksis melahirkan generasi rabbani yang beriman dan berakhlak Qur’ani sejak usia dini, dengan indikator mengadakan pembelajaran Al-Qur’an (tahsin, tartil juga tahfiz) secara intensif dan non intensif.
Metode pengajaran Al-Qur’an juga terus dikembangkan serta terus menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar dengan kegiatan-kegiatan dakwah, pengajaran Al Qur’an, juga sosial.
Pihak Desa Pandajaya, menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Darul Wahyain tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Pondok Pesantren Aly Darul Wahyain, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, hanya semata-mata kemiripan nama saja.
“Namun pimpinan dari Pondok Pesantren Aly Darul Wahyain, Ustadz Rosyid Ridho juga merupakan alumni dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) sama dengan pembina dan beberapa pengurus pada Pondok Pesantren Darul Wahyain,” kata warga.
Lanjut dia, Ustadz Rahmat selain pimpinan Pondok Pesantren Darul Wahyain, juga ketua sebuah komunitas di wilayah Pamona Selatan, yakni Komunitas Bikers Subuh.
“Bentuk kegiatannya berupa dakwah mengajak anggota komunitas serta masyarakat umat Islam Pamona Selatan untuk melaksanakan shalat subuh secara berjamaah di masjid masing-masing,” ujarnya.
Saat ini, Yayasan Pondok Pesantren Darul Wahyain telah membuka penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2023-2024 putra dan putri tingkat SMP dan SMA sederajat. *