PARIMO – Pondok Pesantren (Ponpes) Daarun-Najah Putra, Cabang Al-Fatah Temboro, di Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menyatakan dukungannya atas upaya Operasi Madago Raya dalam menghilangkan penyebaran paham radikal di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pimpinan Ponpes Daarun-Najah Putra, Ustadz Zulmiadi, saat menerima kunjungan tim Satgas Madago Raya, baru-baru ini, dengan tegas mengatakan mengatakan, sangat menolak adanya pemahaman yang dapat mengakibatkan tindakan terorisme.
Untuk itu, kata dia, pihaknya mendukung Operasi Madago Raya tahun 2023 oleh kepolisian yang dilaksanakan di tiga wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kami bersedia membantu pihak kepolisian dalam pelaksanaan Operasi Madago Raya tahun 2023 ini,” ujarnya.
Pihaknya juga sangat terbuka menerima kunjungan dari pihak TNI-Polri, maupun instansi pemerintahan lainnya.
Ponpes Daarun-Najah Putra sendiri merupakan anak cabang dari Ponpes Al-Fatah yang berpusat di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.
Ponpes ini sudah berjalan 2 tahun lebih dan saat ini tinggal menunggu pengesahan legalitas dari Kementerian Agama Kabupaten Parimo.
Sejauh ini, Ponpes Daarun-Najah Putra masih merupakan pondok pesantren tahfiz Qur’an.
“Apabila para santri ingin melanjutkan pendidikan nantinya akan diarahkan pada Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro,” jelas Ustadz Zulmiadi.
Dalam beraktivitas, ponpes ini mengusung visa yang sama dengan induknya, Ponpes Al-Fatah, yakni “Mewujudkan Masyarakat yang Madani, mencetak Manusia yang Qur’ani Berbudi Luhur, Berwawasan Agama yang Luas untuk menjadi Kader Ummat dan Bangsa”.
Visi tersebut dijabarkan dalam sejumlah misi, antara lain mendidik santri yang beriman, berilmu serta berakhlakul karimah, dan suka beramal soleh.
Mendidik siswa menjunjung tinggi pendidikan, berkepribadian mulia dan berani menyampaikan hak.
Mendidik siswa untuk menjadi generasi muda yang tangguh dan bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. *