POSO – Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Amanah Putra Poso Pesisir, Kabupaten Poso, menyatakan dukungan penuh terhadap Satgas Operasi Madago Raya 2025 dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal di wilayah tersebut.
Hal ini sejalan dengan komitmen pondok pesantren dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan mencetak generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai Islam yang moderat.
Ponpes Islam Amanah Putra berada di bawah naungan Yayasan Wakaf Amanatul Ummah (YWAU) Kabupaten Poso.
Lembaga pendidikan ini memiliki jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara SMP dan Madrasah Aliyah (MA) setara SMA.
Selain pendidikan formal, pesantren ini juga membekali santrinya dengan berbagai program pembelajaran, termasuk praktek dakwah, kepanduan, keorganisasian, kepustakaan, SAR, serta pelatihan pengurusan jenazah dan ruqyah.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan terbaik di Kabupaten Poso, Pondok Pesantren Islam Amanah Putra terus mengembangkan sistem pendidikan yang dapat bersaing dengan sekolah-sekolah umum lainnya.
Kurikulum yang diterapkan sesuai dengan standar Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Poso.
Selain itu, berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti karate, basket, futsal, dan kelompok belajar turut menjadi bagian dari pembinaan karakter santri.
Pimpinan Pondok Pesantren Islam Amanah Putra Poso Pesisir, Syarif Hidayatullah alias Ustaz Tsabit, menegaskan bahwa pesantren yang dipimpinnya akan terus meningkatkan mutu pendidikan agar santri dapat bersaing dengan sekolah lain di Kabupaten Poso.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
“Kami berterima kasih atas kunjungan tim dari Satgas Ops Madago Raya ke pesantren kami. Ini merupakan langkah baik dalam membangun silaturahmi dan komunikasi yang erat antara pondok pesantren dan aparat keamanan,” ujarnya.
Pihaknya pun siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan Satgas Madago Raya dalam upaya menjaga keamanan serta mencegah berkembangnya paham intoleran dan radikal di wilayah Poso.
Upaya pencegahan terhadap radikalisme di lingkungan pendidikan bukanlah hal baru bagi pesantren ini. Pembina sekaligus pendiri Pondok Pesantren Islam Amanah Putra, K.H. Muh. Adnan Arsal, S.Ag, telah lama berkolaborasi dengan aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Poso.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa lingkungan pendidikan tetap aman dan bebas dari pengaruh paham yang menyimpang.
“Pesantren kami terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan belajar. Santri di sini berasal dari berbagai daerah, termasuk Morowali Utara, Tojo Una-Una, Palu, hingga Sulawesi Selatan. Kami berharap kerja sama ini dapat semakin memperkuat persatuan dan keamanan di wilayah Poso,” tutupnya. *