SIGI – Sebanyak 200 pohon bibit mangga jenis kweni, diberikan pada Pondok Pesantren Alkhairaat Madintul Ilmi Desa Kotarindau Kecamatan Dolo. Bibit ini diterima langsung Pembina Ponpes Madinatul Ilmi Syarifah Zahra binti Abdollah bin Yahya, Senin (22/09).
Bibit mangga jenis kweni tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah. Selanjutnya pelaksanaannya diserahkan pada UPTD Perbenihan Tanaman dan Holtikultura dalam program kampung holtikultura.
“Bantuan ini dari Kementrian Pertanian RI, dan kita berharap bibit mangga ini tumbuh dengan baik, dan menghasilkan buah yang lebat,” kata Kasi Perbenihan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah Dewi Indrawati.
Dirinya berharap, bibit mangga ini terus dilakukan perawatan dan pemupukan. Adapun pihaknya siap melakukan pendampingan, bila dalam proses selama penanaman sampai perawatan terjadi kendala seperti, didatangi hama atau jenis lainnya.
Sementara Syarifah Zahra dalam hal itu mengucapkan terima kasih pada pihak Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Kementerian Pertanian RI yang sudah memberikan perhatian berupa bantuan bibit mangga jenis quini.
“Alhamdulilah akhirnya bantuan ini datang juga, dan kita berupaya untuk merawatnya dengan baik sampai berbuah,” kata Syarifah Zahra.
Tanaman mangga ini lanjut Syarifah Zahra, akan ditanam di lahan yang ada di Ponpes Alkhairaat Madinatul Ilmi seluas dua hektar, yang memang lahan tersebut dikhususkan untuk tanaman buah-buahan.
Sementara Moh Adam, koordinator penyuluh Diana Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah menambahkan, pertumbuhan mangga jenis kweni ini selama dua tahun. Di tahun berikutnya sudah dirasakan manfaatnya.
“Buah mangga kweni ini merupakan jenis yang disukai banyak orang, dan perawatannya juga tidak serumit tanaman lain. Paling cepat dua tahun sudah kelihatan buah pertamanya,” kata Adam.
Acara tersebut dilanjutkan dengan penyerahan bibit mangga jenis kweni, dari Kasi Perbenihan Dewi Indrawati pada Syarifah Zahra secara simbolis.
Reporter: Hady
Editor: Nanang