Mabes Polri Bangun Kerjasama dengan Untad

oleh -
Brigjen Pol. Drs. Eki Hary Festiyanto, MM (kanan) dan Rektor Untad, Prof. Muhammad Basir saling tukar cenderamata usai melakukan penandatanganan MoU di IT Center Untad, Kamis (12/04). (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – Rektor Universitas Tadulako (Untad) meneken Momerandum of Understanding (MoU), dengan Mabes Polri dalam rangka mendorong terwujudnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk merevitalisasi peningkatan pelayanan prima institusi kepolisian.

Brigjen Pol. Eki Hary Festiyanto selaku Karowarpres SSDM Polri menyampaikan, kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi (PT) telah dilakukan Polri sejak lama, sebagai bentuk nyata upaya mewujudkan SDM Polri yang unggul.

“Kalau kerjasamanya dengan Pak Kapolda, seandainya Pak Kapolda naik pangkat lebih tinggi, maka itu terputus, karena Kapolda pengganti tidak untuk menindaklanjuti, sehingga kalau kita membantu, kita juga bisa asistensi kerjasama di bidang pendidikan,” katanya.

Kata dia, sebelum membangun kerjasama dengan Untad, Polri telah melakukan MoU dengan 28 PT di Indonesia.

Dia menekankan agar kedua pihak tetap menjaga kesepakatan kerjasama sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi moralitas dan kompentensi institusi masing-masing.

“Selalu membangun komunikasi yang positif, berkenaan dengan ruang lingkup kesepakatan ini maupun berkenaan dengan kepentingan lain yang lebih luas. Bagi Kapolda Sulteng agar segera menindaklanjuti kesepakatan ini dengan langkah-langkah nyata,” pesannya.

BACA JUGA :  Yus Mangun Berharap Wisudawan Untad Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

Di kesempatan sebelumnya, Rektor Untad, Prof. Moh. Basir Cyio mengaku, penandatanganan MoU antara Mabes Polri dengan Untad merupakan sejarah yang tidak bisa dilupakan dalam perjalanan Untad kedepan.

“Jujur hari ini ada tiga jenderal yang hadir di kampus Untad. Karena itu mewakili keluarga besar Untad, dosen dengan jumlah 1.417 orang, 1.120 tenaga kependidikan dan 3.161 mahasiswa menyampaikan pengharhaan pada pimpinan Polri,” ucapnya.

BACA JUGA :  Pemkot Palu: Arkan Bara Mandiri Bantu Warga Lingkar Tambang

Rektor melaporkan, sesungguhnya hubungan komunikasi lahir bathin antara Untad dengan Polda Sulteng sudah terjalin sejak lama. Saat dirinya mendapat amanah menjadi Rektor tahun 2011 lalu, Untad memohon pada Kapolda agar memberi SDM dari kepolisian khususnya dari tindak pidana korupsi untuk mengawal semua aktivitas lelang di Untad dan sampai sekarang hal tersebut masih terus dilakukan.

“Itulah sebabnya ketika anak-anak kami minta izin demo, saya Tanya demo polisi atau mengadu ke polisi. 99 persen menjawab demo untuk mengadu,” katanya.

Dia menambahkan, sejak itu juga ada dua intel dari kepolisian di Untad. Kemudian mulai tahun 2018 ini dari Polda juga menempatkan empat personil polisi yang diberi nama Polisi Sahabat Kampus (Polsaka).

“Jika ada pertanyaan kalau ada hubungannya Polda dengan Untad, kami katakan sangat sulit  kami gambarkan, karena selama ini mungkin begitu bahagiannya dan tingginya komunikasi yang terjadi antara Polda dan Untad,” akunya.

BACA JUGA :  HUT ke-79 Brimob Polri: Aksi Spektakuler

Rektor juga menyampaikan, ibu-ibu Bhayangkara yang ada di Untad yang menjadi dosen maupun pegawai, jumlahnya diatas 20 orang. Kemudian yang jadi staf pengajar dari jajaran Polda juga ada sebagai dosen tetap Badan Layanan Umum (BLU).

“Tidak banyak gajinya tapi amalnya luar biasa. Jadi yang memegang mata kuliah anti korupsi, kemudian beberapa di Fakultas Hukum mata kuliah pidana mereka ini terlibat, baik di kelas reguler maupun non regular di Fakultas Hukum, Ekonomi maupun FKIP,” tandasnya.

Penandatanganan MoU disaksikan dua jenderal yakni, Brigjen Pol. Drs. I Ketut Argawa sebagai Kapolda Sulteng dan Brigjen Pol. Drs. Jan De Fretes dari SSDM Mabes Polri, serta tim lain dari Mabes Polri dan pejabat utama di lingkungan Polda Sulteng. (YAMIN)