PALU – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), memberikan respon positif penguatan lembaga adat dan peran tokoh informal masyarakat melalui Satuan Tugas Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan (Satgas K5) di Kota Palu.
Program itu dinilai sejalan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lembaga adat berperan menjaga tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan dengan pendekatan adat dan budaya.
Sementara Satgas K5, berperan menggairahkan kembali kegotongroyongan, kekeluargaan dan toleransi di tengah masayarakat.
Respon BPIP diakui Wali Kota Palu, Hidayat. Saat ini, kata dia, tahapannya telah sampai pada rencana presentase. Dalam waktu dekat, realisasi penguatan adat dan Satgas K5 akan dipresentasekan dihadapan BPIP.
“Kebetulan ada satu angkatan saya dari Lemhanas di BPIP. Mereka ingin pelajari dan kaji apa yang telah kita lakukan di Kota Palu,” ungkap Hidayat saat rapat bersama lembaga adat dan Satgas K5, Senin (09/04), di ruang Kasiromu, Balai Kota.
Bahkan, kata dia, BPIP mempunyai rencana mengadopsi pola tersebut untuk diterapkan secara nasional.
“Sejauh ini penguatan lembaga adat di Palu sudan dilakukan secara administratif dan memayunginya dengan sebuah Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Wali Kota (Perwali). Demikian halnya Satgas K5,” ujar Hidayat.
Menurutnya, eksistensi lembaga adat di Palu juga jelas dan sudah teruji dalam menyelesaikan beberapa konflik sosial kemasyarakatan. Contohnya adalah penyelesaian kasus yang melibatkan mantan Ketua Umum PB PMII, beberapa waktu lalu.
“Masih banyak persoalan persoalan kecil yang diselesaikan secara adat. Dan itu efektif, tidak menimbulkan keresahan. Karena sanksi adat itu sifatnya mendamaikan. Bukan mencari benar salah,” jelasnya.
Sementara Satgas K5, substansi pembentukannya adalah menggerakkan partisipasi masyarakat dalam menjaga K5.
“Orang Palu itu sangat menjunjung tinggi nilai toleransi dan kekeluargaan. Ini roh yang ingin kita angkat kembali melalui peran Satgas K5,” ujarnya.
Dia menambahkan, penguatan lembaga adat dan Satgas K5 juga direncanakan akan ditinjau langsung oleh seluruh lembaga adat di Indonesia dalam moment Dialog Nasional Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya Bangsa pada rangkaian Festival Pesona Palu Nomoni (FP2N) tahun ini.
“Jadi peserta seminar akan pelajari langsung kinerja lembaga adat dan Satgas K5 di seluruh kelurahan,” tutupnya. (HAMID)