PMII Komisariat IAIN Palu Akan Gelar Dialog Lintas Agama

oleh -
Ketua PMII Komisariat IAIN Palu, Khalil Al Mahdaly

PALU – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu akan melaksanakan diskusi public peningkatan wawasan multicultural dan dialog lintas agama.

Sesuai rencana, kegiatan itu akan dilaksanakan pada Kamis (27/12) malam, di Kafe Ansor, Jalan Lasoso, Kecamatan Palu Barat. Kegiatan tersebut akan mengangkat tema “Tebarkan Kedamaian melalui Peningkatan Wawasan Multicultural Berbasis Kearifan Lokal, untuk Mewujudkan Masyarakat yang Harmonis dalam Menghadapi Tahun Politik”.

Dialog tersebut akan menghadirkan narasumber dari perwakilan tokoh agama di Kota Palu, akademisi dan Kesbangpol.

“Kami akan melibatkan seluruh ketua lembaga kemahasiswaan dan kader-kader PMII untuk menjadi pesertanya,” kata Ketua PMII Komisariat IAIN Palu, Khalil Al Mahdaly, di Palu, Selasa (25/12).

BACA JUGA :  Tekan Kasus Kebakaran, Damkarmat Palu Berdayakan Milenial dan Gen-Z

Kegiatan itu, lanjut dia, bertujuan untuk memperluas wawasan peserta, menyangkut peningkatan dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam membina dan memelihara kerukunan umat beragama, mendorong partisipasi masyarakat untuk menjadi penggerak dalam pelayanan  perdamaian bagi semua umat beragama, serta mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang hidup berdampingan dengan damai dan rukun.

“Mengaplikasikan hasil diskusi dalam bentuk rekomendasi untuk menemukan solusi yang solutif bagi konflik sosial maupun  konflik yang berpotensi mengarah pada konflik antar agama di Sulteng, khususnya di Kota Palu,” tuturnya.

BACA JUGA :  Ikan Mujair Kuah Asam Palu Pecahkan Rekor Muri

Dia mengatakan, jelang Pemilu, terkadang muncul isu-isu agama yang dihembuskan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Isu itu dikhawatiran dapat merusak persatuan antar umat beragama yang sekian lama telah terjaga di bumi pertiwi tercinta.

“Saya kira, sebagai generasi, kita semua harus siap mengawal cita-cita bangsa untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta mewujudkan cita-cita nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena kemajemukan tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia,” imbuhnya. (YAMIN)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.