PMI Sulteng Sasar Pendonor 25 Masjid Selama Ramadan

oleh -
ilustrasi

PALU –  Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Sulteng, memastikan setiap bulannya harus memiliki 1000 lebih stok kantong darah didistribusikan kepada 14 Rumah Sakit. Untuk mengatisipasi minimnya pendonor darah di siang hari saat Ramadan, UTD PMI Sulteng menyasar pendonor darah saat beribadah tarwih di 25 Masjid yang ada di Kota Palu.

“Karena kita mencari seribu kantong setiap bulan kita siapkan untuk keperluan 14 rumah sakit, jadi karena minat donor siang hari Ramadan itu rendah, orang pada berpuasa. Kita balik, strateginya malam ketika orang semua telah berbuka dan tempat yang paling tepat itu di masjid, ” ujar Direktur UTD PMI Sulteng dr Abdullah DHSM Mkes,Kamis,(8/6).

BACA JUGA :  Suara Senyap Pemuda Palu di Depan Gedung DPRD Sulteng

Mantan Direktur Rumah Sakit Daerah Undata ini, menjeaskan, sekarang ini paradigma mendonor darah sudah berubah. Zaman dulu kata dia, mendonorkan darah itu selalu diartikan untuk menyelamatkan dan menyehatkan orang, tetapi saat ini berbeda, disamping orang yang mendonor darahnya itu juga menolong, pendonor pun juga akan bertambah kesehatannya.

“Karena dia meproduki kembali sel-sel baru. Kalau di kota-kota besar itu, sangat banyak anak-anak muda itu sudah menjadikan gaya hidup, karena dia sudah merasakan sendiri manfaatnya. Berdonor membuat orang bugar, sekali berdonor itu sama dengan kita membakar 300 cc kalori ya. Sama dengan kita lari keliling tujuh kali lapangan Vatulemo itu,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Bakal Calon Bupati Morowali Iksan Ziarah di Makam Habib Idrus bin Salim Aljufri, di Palu

Untuk itu,dia juga berharap kepada masyarakat khusunya di kampung-kampung, aktif mendonorkan darah.

Selain itu, Abdullah juga menjelaskan dari data 2012 hingga 2016 akhir, jumlah partisipasi masyarakat pendonor semakin bertambah seiring dengan keaktifan UTD PMI Sulteng di lapangan.

“Karena upaya kita mencari,dirubah harus aktif ke lapangan,kalau dulu-dulu kan menunggu yang berimbas pada pelayanan kepada masyarakat tidak tertagani dengan baik,” tutupnya. (NANANG IP)