PALU – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sigi memastikan tetap memberikan pelayan kesehatan bagi korban gempa dan likuifaksi di daerah tersebut. Dalam pelayanan itu, PMI Sigi terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.
“Sekarang kita masih menunggu informasi dari PMI Pusat, karena Januari ini mereka masih rapat untuk menetapkan sampai kapan operasi ini dilanjutkan,” sebut Ketua PMI Kabupaten Sigi, Agus Lamakarate, Rabu (16/01).
Agus menambahkan, meski PMI Pusat sudah menentukan akhir operasi masa pemulihan pasca bencana, namun lembaga sosial kemanusiaan di era perjuangan kemerdekaan ini tetap siaga di posko-posko, bila sewaktu-waktu masyarakat membutuhkan pertolongan.
Yang paling utama, kata dia, adalah pelayanan kesehatan dan psycososial, sebab masyarakat mengalami tingkat trauma yang berbeda-beda.
“Alhamdulillah tidak terjadi penyakit diare dan tidak berdampak luas. Tapi memang banyak yang luka tertimpa bangunan. Masyarakatnya juga sudah lebih bertahan dan sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya,” ujarnya.
Mantan Kadis Pertanian Sigi itu menambahkan, sejumlah PMI dari luar daerah sejak masa tanggap darurat telah banyak membantu. Bantuan mereka dalam hal pembangunan hunian sementara (huntara) di lokasi milik warga dan beberapa sekolah permanen, serta bantuan kesehatan lainnya.
Di Desa Sibowi, kata dia, akan dibangun huntara sebanyak 75 unit, dan sekarang sudah selesai 40 unit.
“Hampir setiap pekannya, PMI dari luar bergantian datang membantu daerah ini,” pungkasnya. (NANANG IP)