PALU – Forum Komunikasi Peduli Tawaeli (FKPT) menggelar buka puasa bersama unsur masyarakat dan pemerintah setempat, pekan lalu. Acara tersebut sekaligus berbuah hasil yang menggembirakan bagi masyarakat Tawaeli dan Kota Palu pada umumnya, karena telah dicapai titik terang penyelesaian masalah antara warga Tawaeli dan pihak PT Pusaka Jaya Palu Power (PJPP) selaku pengelola PLTU Mpanau, khususnya dalam hal persoalan penanganan limbah yang selama ini meresahkan masyarakat.
FKPT selaku mediator, sekaligus telah mampu menjadi pengurai ketegangan antara kedua belah pihak, yang sebelumnya sempat memanas, bahkan diwarnai aksi besar-besaran warga menuntut persoalan yang sudah menahun itu.
Seiring berjalannya waktu, ribuan ton limbah itu telah diangkut keluar daerah, sehingga membuat masyarakat yang terdampak langsung dengan debu itu dapat bernafas lega.
Di sela acara buka puasa bersama, pimpinan PT PJPP, Jhon Palangi meminta kepada seluruh warga Tawaeli untuk memafaakan jika sekiranya selama beroperasinya PLTU, terdapat kekhilafan dan kesalahan.
“Atas nama pimpinan dan pemilik PT. PJPP, kami memohon kiranya untuk diampuni dan dimaafkan kalau ada kesalahan kami selama ini. Diatas segala itu, kami berkeinginan untuk meningkatkan silaturahim. Maka hari ini saya berjanji dan kedepan akan dituangkan secara tertulis bahwa komunikasi dan keterbukaan dengan masyarakat keliling itu akan dibuka seluas- luasnya, sehingga sejumlah aspirasi sebanyak 12 poin yang ada, dalam waktu singkat akan ditangani secara baik,” kata Jhon.
Pihaknya berjanji akan terus berkomiten membina hubungan baik dengan masyarakat Tawaeli, termasuk akan berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan mendorong berdirinya koperasi.
“Saya akan membantu dengan mesin cetak batu bata yang bisa digunakan sebagai pagar PLTU nantinya atau bisa juga digunakan masyarakat serta bisa juga dijual keluar,” bebernya.
Terkait CSR, pihaknya akan mendistribusikan kepada warga sekitar yang akan diakomodir di setiap KK, walaupun dengan jumlah bertahap, sambil menunggu normalnya aktivitas PLTU seperti sediakala.
“Mohon saya diterima sebagai saudara. Kedepan kalau ada perbedaan, mari kita duduk bersama dan kesempatan ini juga saya tegaskan kalau ada oknum yang terbukti melakukan kesalahan di pihak saya, maka saya pastikan akan dipecat,” tandasnya.
Selain silaturahim, pada kesempatan itu PT PJPP juga menyerahkan bantuan kepada Masjid Raya Tawaeli berupa dana sebesar Rp15 juta.
Sementara Ketua Umum FKPT, Gunawan menuturkan, agenda pertemuan dengan PLTU Mpanau memang masuk dalam program kerja FKPT, dimana sebelum acara buka bersama, pihaknya juga melaksanakan pembagian takjil di jalan utama Kelurahan Baiya, dengan sasaran para musafir yang melintas.
“Alhamdulillah kita telah memediasi pertemuan di bulan yang penuh berkah dengan aman dan lancar,” katanya.
Salah satu ASN muda di Dinkes Kota Palu itu menambahkan, FKPT yang berslogan “Masalama Katuvua” diharapkan akan menjadi wadah pemersatu dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat Tawaeli dalam menengahi berbagai persoalan sosial yang ada.
“Kita akan berada pada garis terdepan bersama masyarakat Tawaeli dan duduk bersama dengan melibatkan tokoh-tokoh informal yang ada dalam rangka membangun dan menjaga tanah Tawaeli yang tercinta. Masalama Katuvua,” tutupnya. (HAMID)