PALU – Pencuri besi tower penyangga Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari PLTA Sulewana, dinilai ahli memanjat dan punya keahlian membuka baut tower tersebut.
Menurut Supervisior Tragi Palu, Benny Lakawa, Rabu (07/03), sesuai gambaran di lokasi, membuka baut besi cukup sulit karena drat baut sengaja dirusak agar tidak bisa lagi dibuka. Belum lagi, kata dia, hal tersebut dilakukan di ketinggian sehingga cukup berbahaya.
“Hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang itu. Namun ada juga di beberapa tempat, mereka tinggalkan besi dalam posisi bergantungan karena mungkin terlalu suli dibuka,” kata Benny.
Benny menambahkan, bahan yang digunakan untuk konstruksi tower ini adalah jenis besi khusus dengan criteria tahan karat dan memiliki kadar baja yang sedikit. Semua, kata dia, memiliki kode khusus.
“Jadi jika ditemui, maka akan ketahuan, kita berharap semoga hal ini segera terungkap,” tutupnya.
Sementara Asisten Manager PT PLN (Persero) Area Palu, Sigit meminta kerjasama seluruh masyarakat untuk mengungkap kasus pencurian besi tower yang marak belakangan ini. Kepada pembeli besi tua, diminta tidak membeli besi tersebut karena bisa dipidana sebagai penadah.
“Arus tegangan listrik yang dibawa oleh tower ini berdaya besar, jika roboh maka sangat berbahaya bagi warga yang berada di sekitar tower,” imbuhnya.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) Area Panyaluran dan Pengatur Beban (AP2B) Sistem Minahasa menyatakan, sejumlah tower penyangga SUTT dari PLTA Sulewana yang menggunakan konstruksi besi, terancam roboh karena banyaknya besi konstruksi yang dicuri.
Sebagian besar di tower yang ada wilayah Kabupaten Sigi. Dari sekian banyak tower, yang paling parah dan sangat rawan roboh berada di Desa Pombewe, samping Kampus IAIN.
“Besi konstruksi towernya raib hingga seperempat persen. Menurut kami ini murni dilakukan pencuri. Tidak ada unsur sabotase, karena yang diambil adalah besi yang berada di bagian atas saja, bukan di kaki tower. Saat ini kita masih menunggu progress dari laporan kami ke polisi,” ungkap Arther Mangundap, Manager Tragi Palu AP2B Minahasa, di ruang pertemuan Kantor Tragi PLN, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Palu, Rabu (07/03).
Sejauh ini, kata dia, telah terjadi 11 kali pencurian dan sudah empat kali dilaporkan secara resmi ke pihak kepolisian. (HAMID)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.