PALU – PT PLN (Persero) Area Palu menurunkan 260 personil untuk menjaga kehandalan listrik saat perayaan hari raya umat kristen, natal dan tahun baru masehi.

Personil tersebut terdiri dari sejumlah regu, seperti dari PLTD Silae, PDKB dan lainnya yang akan melakukan isolasi dan stand bye di sejumlah titik yang dianggap rawan.

Hal ini diungkapkan Manager PT PLN (Persero) Area Palu, Abbas Saleh, usai upacara gelar pasukan dan peralatan, di lapagan kompleks Kantor PLN, Jalan Kartini Palu, Jumat (15/12).

Pihaknya memastikan, pasokan listrik pada natal dan tahun baru aman. Guna menunjang hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan segala sesuatu, seperti biaya transportasi dan sebagainya.

“Kalau kondisi normal yang ada saat ini, sistem mengalami surplus sebesar 30 MW. Namun dalam hal unit, ada sebanyak 3 titik yang kadang trouble dan rentan mengalami gangguan,” ujarnya.

Dengan sistem yang ada saat ini, maka sangat tergantung dengan yang ada di Sulsel sehingga tidak bisa mandiri.

“Ibarat air yang ada dalam penampungan dipompa oleh beberapa sumur. Kemudian, ketika kita menanyakan asal air itu, maka pasti kita tidak akan tahu berasal dari mana,” jelasnya.

Lebih lanjut Abbas menjelaskan, apel siaga kemarin dilakukan sesuai dengan aturan yang ada di PLN. Kegiatan itu berlaku di seluruh Indonesia, bukan hanya menyambut natal dan tahun baru saja, namun seluruh hari hari besar. Sebab kata dia, PLN harus memberikan kenyamanan terhadap pelanggan, mengingat kebutuhan listrik sangat vital dalam penyelenggaran perayaan hari besar.

“Sehingga apel siaga ini mengandung arti kesiapsiagaan dalam mengantisipasi kendala pada momen tersebut,” jelasnya.

Kata dia, kalaupun terjadi hal yang tidak diinginkan, karena listrik ibarat kehidupan yang tidak bisa diprediksi, seperti adanya bencana, dalam arti gangguan yang diluar kendali PLN, maka  personil selalu siap dan cepat.

“Asalkan gangguan itu bisa dikendalikan, sehingga kalaupun padam maka waktunya tidak akan lama,” pungkasnya. (HAMID)