PALU – Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang barusan dihelat, ternyata bisa menjadi pelajaran penting diterapkan di Sulawesi Tengah, khususnya pada daerah yang akan menggelar Pilkada Serentak Gelombang ketiga, tahun 2018 nanti, termasuk Kabupaten Donggala.

Salah satu hal yang menginspirasi adalah duet partai politik yang mengusung pasangan jawara, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, diantaranya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai Gerindra dikenal sebagai nasionalis religius dan PKS sebagai partai religius nasionalis dipandang cocok untuk berduet memenangkan pasangan calon yang akan diusung nanti. Tak hanya itu, dari segi keterwakilan, PKS dan Gerindra sama-sama menjadi penguasa di parlemen Donggala, PKS memiliki empat kursi dan Gerindra lima kursi.

“Saya akan mencoba menjalin komunikasi dengan Gerindra. Saya pikir tidak masalah kita membawa kemenangan di DKI ke Donggala,” kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Sulteng, Zainuddin Tambuala, Jumat (28/04).

Meski belum memiliki calon yang akan diusung, namun menurutnya, komunikasi tersebut bisa saja dilakukan dari sekarang, sehingga jika “berjodoh” maka tinggal memperkuat kinerja untuk memenangkan Pilkada.

Saat ini kata dia, ada beberapa kader PKS di Donggala yang dianggap layak diajukan sebagai bakal calon, diantaranya Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Takwin, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS di DPRD. Selain itu ada nama Rasyid, Sekretaris Umum DPD sekaligus menjabat Wakil Ketua DPRD Donggala.

Namun kata dia, PKS memiliki aturan internal dalam mengusulkan bakal calon, diantaranya kader yang dijagokan harus digodok dulu melalui Pemilu Raya (Pemira). Di Pemira, kata dia, bisa saja ada usulan calon eksternal dari kader.

“Jadi Pemira yang menentukan siapa yang layak diajukan. Bisa saja kader kita Sakinah Aljufri,” katanya.

Terpisah, Wakil Sekretaris DPD Gerindra Sulteng, Moh Yasin, mengatakan, dalam dunia politik, komunikasi sah-sah saja dilakukan, termasuk dengan PKS. Namun kata dia, pihaknya belum bisa mengambil keputusan. Di Gerindra, kata Yasin, mekanisme penentuan bakal calon dilakukan berjenjang, mulai dari tingkat DPC, DPD hingga DPP.

“Jadi kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi. Tapi memang harus kita akui, DKI beda dengan Donggala,” kata Ketua DPRD Donggala itu.

Hingga saat ini, kata dia, Gerindra sendiri belum memutuskan siapa yang bakal diusung pada Pilkada nanti.

“Banyak yang berminat tapi belum ada keputusan. Karena memang tujuan bergabung di partai politik itu, kalau bukan di legislatif, ya eksekutif,” katanya.

Dia mengatakan, di dunia politik, menang atau kalah bukanlah masalah. Yang terpenting kata dia adalah bagaimana partai politik bisa menunjukkan eksistensinya. (RIFAY)