PARIGI – Anggota DPRD Kabupaten Parigi Moutong asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohammad Fadli mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, menaikan upah guru honorer yang bertugas di daerah terpencil.
Desakan itu, diutarakannya disetiap rapat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2017, ditingkat komisi
“Pada saat Rapat di tingkat komisi Kamis kemarin, saya sempat adu mulut dengan pihak Disdikbud Parimo, untuk mendesak kenaikan upah honor itu,” ujar anggota Komisi IV tersebut, kepada MAL, Ahad (15/10).
Menurutnya, kenaikan upah guru terpencil dari Rp 150 ribu menjadi Rp 350 ribu, tidak boleh lagi ada tawar menawar dan sudah harus dialokasikan pada APBD-P tahun ini.
Sebab kata dia, pemberian upah guru honorer daerah terpencil sebesar Rp 150 ribu perbulan, sangat tidak manusiawi dan tidak berbanding lurus dengan beratnya tugas yang mereka emban.
“Dengan beban kerja yang tinggi sampai bertaruh nyawa, upah yang diberikan Pemda Parimo saat ini sangat tidak manusiawi,” urainya.
Ia berjanji, akan memperjuangkan nasib guru honorer daerah terpencil sekitar 500 orang itu hingga ke tingkat Badan Anggaran (Banggar).
“Ini akan saya perjuangkan hingga ke Banggar, ” tekannya.
Tak hanya itu, ia juga meminta Pemda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parimo, turut menaikan upah honor guru diluar daerah terpencil dari Rp 50 ribu menjadi Rp. 250 ribu perbulan.
“Selain itu upah honor diluar daerah terpencil juga harus menjadi perhatian serius Pemda Parimo, ” ungkapnya. (BAMBANG)