PALU – Sejumlah mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu berhasil meraih reward dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) atas prestasinya dalam Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI).
Di bawah bimbingan Moh. Nutfa, S.Sos., M.Si, selaku Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untad, para mahasiswa dari berbagai fakultas tersebut sudah dua kali mendapatkan reward dalam kegiatan level nasional yang dilaksanakan Kemendikbud-Ristek, melalui Ditjen Diktiristek.
Sejumlah mahasiswa yang mengikuti PKM-AI dan berhasil mendapatkan reward tersebut yaitu Mohamad Surya Sutrisno sebagai ketua, dan empat anggotanya, Hasmi B. Radjab, Jenika Natasya Kansil, Deasy Fitria Maharani Asis, dan Ana Tasya.
“Di Tahun 2023 lalu, mereka berhasil meloloskan satu judul PKM-AI dan memperoleh penghargaan berupa pendanaan dan sertifikat,” kata Moh. Nutfa, kepada Media Alkhairaat, Jumat (06/12).
Menurutnya, PKM-AI yang berhasil lolos ini berasal dari hasil kajian sosiologi oleh kelompok mahasiswa Program Studi Sosiologi Angkatan 2021, FISIP yang meneliti tentang pengetahuan lokal mitigasi bencana suku Kaili.
PKM-AI ini berjudul “Manusia Dan Bencana: Menelisik Pengetahuan Mitigasi Bencana Suku Kaili” ditulis oleh.
“Mereka berhasil memperoleh reward pendanaan sebesar Rp2,5 juta,” ujarnya.
Di Tahun 2024, kelompok mahasiswa lainnya berhasil meraih reward pendanaan dari dua judul artikel.
“Artikel pertama merupakan hasil kajian kelompok mahasiswa lintas fakultas. Mereka mengkaji tentang kearifan lokal masyarakat di Lindu yang dapat hidup berdampingan dan beradaptasi dengan keong Schistosomiasis dengan judul Ketika Masyarakat Lindu Hidup Berdampingan Dengan Schistosomiasis,” ungkap Nutfa.
Kelompok yang menulis artikel ini diketuai oleh Siska T. Alingkas (mahasiswa sosiologi angkatan 2021), dan sejumlah anggotanya, yaitu Mohamad Surya Sutrisno (mahasiswa sosiologi angkatan 2021), Riri Malisa (mahasiswa sosiologi Angkatan 2022), Deviani (mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Untad angkatan 2021).
Judul kedua yang mendapatkan reward pendanaan kementerian adalah “Mencari Damai Sejati: Revitalisasi Nilai-Nilai Lokal Sebagai Penguatan Modal Sosial Trust Pasca Konflik”.
“Artikel ini merupakan kajian tentang nilai-nilai lokal yang dapat menguatkan kembali persatuan masyarakat Poso pascakonflik,” kata Nutfa.
Artikel ini ditulis oleh Padil Muhammad selaku ketua (mahasiswa sosiologi angkatan 2021), dan beberapa anggotanya, yaitu Ahmad Samsul Arifin (mahasiswa sosiologi angkatan 2022) dan Nur Indah (mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untad angkatan 2022).
“Tahun 2024 meraih reward pendanaan Rp5 juta dari dua judul. Saat ini telah melakukan kesiapan untuk mengikuti PKM Tahun 2025,” kata pria yang masih aktif menjadi Dosen Pembina PKM-AI ini.
Lebih lanjut Nutfa mengatakan, PKM merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Ditjen Diktiristek pada tahun 2024 di bawah pengelolaan Belmawa.
“Program ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa,” katanya.
Kata dia, PKM memberikan dampak terhadap peningkatan prestasi mahasiswa dan prestasi perguruan tinggi dalam pemeringkatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Jadi PKM-AI adalah salah satu bidang PKM yang mempunyai tujuan utama membantu dan menyediakan media bagi mahasiswa Indonesia untuk membuat artikel ilmiah dari hasil kegiatan akademik berkelompok yang telah dilakukan,” tutup dosen yang rutin membentuk kelompok riset dan menulis artikel bersama mahasiswa ini.
Nutfa sendiri terbilang dosen produktif yang sudah memiliki 21 publikasi ilmiah, termasuk buku. Karyanya dapat diakses melalui laman https://scholar.google.com/citations?user=9BIHlX8AAAAJ&hl=id&oi=ao. (RIFAY)