PHC Poso Imbau Masyarakat Ikut Menjaga Kamtibmas dan Jauhi Paham Radikal

oleh -

POSO – Poso Humanity Care (PHC) wilayah Kabupaten Poso menyatakan dukungan penuh terhadap Satgas Ops Madago Raya dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal.

Ketua PHC, Ustadz Muh. Amin Adnan, menegaskan komitmen organisasi ini dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Poso.

PHC, yang masih menggunakan rumah pribadi Ustadz Muh. Amin Adnan sebagai kantor sementara di Jalan Pulau Irian Jaya, Kelurahan Gebangrejo, Kecamatan Poso Kota, adalah komunitas di bawah naungan Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Kemanusiaan (YPDSK).

Organisasi ini telah terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan SK Nomor: 001/YPDSK-KP/VI/2021 sejak pendiriannya pada Juni 2021.

Sejak didirikan, PHC fokus pada kegiatan sosial kemanusiaan seperti membantu warga terdampak bencana, program Jumat Berkah, dan penggalangan dana untuk warga Palestina yang terkena dampak perang.

“Meskipun kami hanya bergerak di bidang sosial kemanusiaan, kami siap bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Poso dan pihak kepolisian untuk membangun wilayah ini, terutama dalam sektor keamanan,” kata Ustadz Muh. Amin Adnan, baru-baru ini.

PHC mengapresiasi kunjungan pihak Kepolisian dari Madago Raya ke tempat kerja mereka untuk bersilaturahmi.

Ustadz Muh. Amin Adnan berharap kunjungan tersebut mempererat komunikasi dan kerjasama antara PHC dan Satgas Ops Madago Raya.

“Dengan adanya kerjasama ini, kami berharap dapat mencapai keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih baik sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman,” ujarnya.

Ustadz Amin mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat memperkeruh situasi kamtibmas di Kabupaten Poso.

“Mari kita jaga wilayah Poso yang kini semakin kondusif dan hindari pemahaman intoleran dan radikal yang hanya menimbulkan perpecahan,” tegasnya.

Kata dia, kamtibmas sangat penting, terutama mengingat sejarah konflik SARA di wilayah ini yang pernah memunculkan kelompok-kelompok dengan pemahaman intoleran dan radikal,” tutup Ustadz Muh. Amin Adnan. *