PGRI Sulteng Bantu Bangun Masjid di Sekolah Terdampak

oleh -
Ketua PGRI Provinsi Sulteng, Nur Salam (tengah) saat berkunjung ke SMAN 3 Palu, Selasa (08/01). (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulteng menyalurkan donasi untuk pembangunan sejumlah masjid di sekolah-sekolah yang terdampak bencana di Kota Palu, Sigi dan Donggala.

Ketua PGRI Sulteng, Nur Salam di SMAN 3 Palu, Selasa (08/01), mengatakan, sejak bencana alam lalu, PGRI sudah melakukan komunikasi dengan pengurus PGRI di sejumlah daerah di luar Sulteng, terkait kondisi Palu, Sigi dan Donggala. Seiring dengan itu juga melaksanakan tugas kemanusiaan.

“Alhamdulillah setelah dijabarkan, beberapa PGRI bersimpati atas musibah yang kita alami. Kebetulan memiliki dana, kemudian mendonasikan untuk korban bencana melalui Crisis Center Pasigala bentukan PGRI Provinsi Sulteng,” katanya.

Kata dia, ada empat point dalam program Crisis Center tersebut yang diperuntukan bagi korban dari kalangan guru, siswa-siswi dan masyarakat, yakni pemenuhan kebutuhan bahan pokok, trauma healing, donasi uang tunai bagi guru-guru menjadi korban meningal dan mengalami kerusakan berat pada rumah serta menyiapkan mobiler sekolah-sekolah.

BACA JUGA :  Hasil Tes Kesehatan Bakal Calon Kepala Daerah Diserahkan ke KPU Sulteng

“Yang pastinya, pertama itu tanggap darurat, sembako yang tidak pernah putus dari hari yang pertama. Trauma healing, kita kerja sama dengan berbagai yayasan dari Jakarta dan Jawa,” terangnya.

Meski tidak menyebutkan total dana yang akan dikeluarkan untuk donasi itu, Nursalam mengaku, khusus santunan meninggal sebesar Rp1 juta dan Rp2 juta untuk rumah roboh.

“Tahap pertama sudah dilaksanakan, dalam waktu dekat akan kami cairkan lagi tahap duanya karena masih dalam tahap pendataan. Tapi ingat, kami sampaikan lagi, untuk rumah hanya khusus yang rusak parah atau roboh karena kalau kami layani semua yang rusak ringan dan sedang kami tidak punya dana,” jelasnya.

Lanjut dia, sasaran lainnya adalah masjid-masjid sekolah yang digunakan oleh masyarakat umum. Besaran dananya pun bervariasi, mulai dari Rp2 juta hingga Rp4 juta.

BACA JUGA :  DLH Sulteng Tingkatan Kapasitas Tim Adiwiyata Sekolah dan Madrasah

“Khusus masjid sekolah hingga saat ini baru 10,” tandasnya. (YAMIN)

 

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.