PARIMO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), menaruh curiga Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) Kampal  dan Pembolowo, Kecamatan Parigi, hanya memasok bahan bakar minyak jenis solar ke areal pertambangan.

“Para petani sudah mengalami kesusaham untuk mendapatkan solar tersebut,” ungkap politisi Demokrat, H. Suardi saat Paripurna pengesahan KUA PPAS Perubahan tahun 2020 di DPRD Parimo, Kamis (17/09).

Dalam rapat yang dihadiri Wakil Bupati itu, Suardi menuturkan, kondisi ini terjadi sudah kurang lebih dari satu bulan. Akibatnya, para petani yang ingin membajak sawah serta pengunaan mesin pabrik gilingan padi, tidak dapat beroperasi lagi. Karena kesulitan mendapatkan BBM jenis solar.

“Petani kita yang masuk di dua SPBU ini sangat susah, bahkan tidak jarang terjadi perselisihan saat mengantri. Pak Wabup, ini harus segera diselesaikan karena bisa memicu konflik sosial di lapangan,” pintanya.

Kata dia, saat ini petani harus melengkapi sejumlah dokumen yang menjadi syarat mereka untuk membeli bahan bakar yang didapatkan dari pemerintah desa dan Kecamatan.

“Artinya petani bisa mendapatkan solar tersebut, untuk mereka gunakan diareal persawahan. Namun, di lapangan peruntukannya hanya dialihkan kepertambangan,” kesalnya.

Dipenghujung, Suardi menegaskan kepada pemerintah daerah agar segera menyelesaikan persoalan itu, demi untuk menstabilkan ekonomi masyarakat.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin