Peserta UN SMP/MTs di Palu 7.214 Orang

oleh -
Kepala Dikbud Palu, Ansyar Sutiadi memantau jalannya simulasi UNBK kedua, Rabu (14/02). (FOTO: MAL/HAMID)

PALU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu melalui Seksi Kurikulum dan Penilaian, Bidang Pembinaan SMP merilis sebanyak 5.678 siswa SMP yang akan menjadi peserta ujian nasional, tahun ini.

Jumlah tersebut berasal dari 47 sekolah negeri/swasta. Dari total jumlah tersebut, 19 sekolah akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dengan jumlah siswa sebanyak 3.111 orang. Sisanya sebanyak 28 sekolah akan menggelar Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) dengan jumlah peserta 2.567 orang.

Ujian nasional juga akan berlangsung di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Ada empat MTs Negeri yang akan melaksanakan ujian nasional dengan jumlah peserta sebanyak 750 orang dan 17 MTs swasta dengan jumlah peserta 786 orang, sehingga total sebanyak 1.536 orang.

“Jadi total siswa MTs/SMP baik negeri maupun swasta yang akan melaksanakan ujian nasional tahun ini adalah sebanyak 7.214 orang,” kata Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum dan Penilaian, Dikbud Kota Palu, Salmi Lamandego, Rabu (14/02).

Salmi mengatakan siswa yang melaksanakan UNBK di SMP tahun ini lebih banyak dibanding yang mengikuti UNKP.

“Jika dibanding dengan tahun sebelumnya, hanya empat SMP yang melaksanakan UNBK, namun tahun ini sudah cukup lumayan banyak, karena ada upaya dari Pemeritah Kota (Pemkot) dalam memberi bantuan sarana komputer,” katanya.

Pihaknya mengakui, pelaksanaan UNBK memerlukan dana yang besar, karena berkaitan dengan kelengkapan sarana dan prasarana, laboratorium dan server serta perangkat komputer.

“Pengadaan sarana dalam melaksanakan UNBK lumanyan besar biayanya. Kami bersyukur Pemkot memberikan bantuan,” katanya.

Rabu (14/02) kemarin, seluruh SMP di Indonesia serentak mengadakan simulasi UNBK kedua. Selain itu, sejumlah sekolah juga telah melakukan bimbingan atau tambahan jam belajar (les) terhadap siswa.

“Diharapkan pelaksanaan les ini berjalan dengan baik agar dapat berkontribusi terhadap mutu pendidikan,” imbuhnya. (HAMID)