PALU- Meski layanan kesehatan kini bisa diakses hanya dengan menunjukkan KTP lewat program Berani Sehat, peserta BPJS di Sulawesi Tengah (Sulteng) tetap wajib melunasi tunggakan iurannya, pihak BPJS menyediakan opsi cicilan tanpa denda untuk meringankan beban peserta.

dr. Angelina Rantung, Kabag Penjaminan Manfaat dan Utilisasi,  Kantor BPJS Cabang Palu mengatakan, bahwa peserta yang mengikuti program Berani Sehat akan otomatis kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diaktifkan. Meskipun demikian, tunggakan iuran tidak dihapuskan dan tetap menjadi tanggung jawab peserta. Sehingga disarankan untuk membayar tagihan iuran melalui program cicilan rehab yg ada di aplikasi mobile  (Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Jadi iurannya tetap ada dengan dicicil. Untuk dendanya tidak ada. Kalau sudah aktif kartunya, sudah dapat dilayani sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ujar dr.Angelina Rantung, kepada media ini, Ahad (27/4).

Untuk JKN yang tidak aktif  masuk dalam program berani sehat,  pengobatannya ditanggung Pemerintah Provinsi. Untuk pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS), pengobatan tetap gratis dan dibayarkan oleh pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

Lewat program ini pemerintah ingin memastikan tidak ada warga Sulteng yang terkendala akses kesehatan, sembari mendorong masyarakat tetap memenuhi kewajiban membayar iuran BPJS mereka.

Sementara di tempat terpisah  Direktur RSUD Undata Palu drg Herry Mulyadi mengatakan,  program pemerintah berani sehat ini sangat bagus, dimana program ini sangat membantu masyarakat.

Menurutnya, program berani sehat ini  hanya berlaku untuk rawat inap kelas 3. Adapun rawat inap kelas 1 atau VIP tidak berlaku.

“Bagi yang BPJS kelas 1, 2 masuk di program sehat berani hanya dilayani rawat inap kelas 3. Tanggungan pemerintah hanya untuk kelas 3. Bagi orang mampu jangan pakai JKN, BPJS dimanapun menjadi tanggungan pemerintah hanya di kelas 3. Kalau mau di kelas 1 atau VIP harus bayar sendiri, kita harus bersyukur pemerintah banyak memberikan bantuan,” ujarnya.

Program ini dipastikan  dibutuhkan oleh masyarakat, karena sekarang ini walaupun BPJS tidak aktif, namun sudah dapat dilayani di rumah sakit dengan hanya menunjukkan KTP Sulteng.

Namun untuk RSUD Undata drg Herry mengaku, sebelum program ini dideklarasikan, pihaknya juga telah banyak memberikan pelayanan gratis berobat tetapi dengan catatan hanya untuk orang yang tidak mampu.

Reporter: Irma
Editor: Nanang