PALU – Santri dan santriwati di lingkungan Pesantren Alkhairaat Pusat Palu, antusias mengikuti vaksinasi massal hari pertama yang digelar di komplek PB Alkhairaat, Kamis (23/09).
Vaksinasi massal tersebut merupakan kerja sama antara Badan Intelijen Negara (BIN) dengan pihak Pesantren Alkhairaat Pusat Palu.
Habib Shaleh bin Muhammad Aldjufri yang hadir mewakili Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, menyampaikan terima kasih kepada Presiden karena dengan adanya program pemerintah melalui BIN tersebut, pihaknya sangat terbantu.
“Alhamdulillah dengan bantuan beliau, kita bisa lihat partisipasi anak-anak kita mengikuti vaksinasi ini, bahkan membawa kedua orang tuanya untuk divaksin. Jadi kalau tidak selesai hari ini, besok akan dilanjutkan kembali,” kata Habib Shaleh.
Dengan terlaksananya vaksinasi kepada para santri tersebut, kata dia, maka pihaknya juga segera bersiap melaksanakan pembelajaran tatap muka di pesantren.
“Untuk pembelajaran tatap muka, Insya Allah hari Sabtu kami akan rapat koordinasi dengan beberapa kepala sekolah dan tidak akan lama lagi kami akan memulai pembelajaran tatap muka sebagaimana yang disampaikan Bapak Presiden, yaitu tetap dengan prokes yang sangat ketat,” katanya.
Ia juga mengatakan, jika ada pihak dari luar Alkhairaat yang ingin mengikuti vaksinasi, maka Alkhairaat siap menampung.
“Jika tidak bisa selesai hari ini, maka besok dilanjutkan lagi,” katanya.
Di kesempatan itu, Habib juga meminta kepada Presiden, agar kiranya berkenan datang berkunjung ke Alkhairaat.
“Alkhairaat ingin mengundang beliau di lembaga ini, mudah-mudahan beliau ada kesempatan hadir di sini,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sulawesi Tengah, Brigjen TNI Andi Chandra As’aduddin, SE.,MH, mengatakan, untuk di Kota Palu, pihaknya menargetkan 6000 dosis vaksin.
“Kalau untuk Sulteng juga digelar kegiatan yang sama di Poso hari ini. Jadi totalnya untuk Sulteng sebanyak 11 ribu dosis vaksin,” kata Kabinda.
Ia menambahkan, vaksinasi massal ini adalah salah satu upaya untuk mencapai target, guna mengubah pandemi Covid-19 menjadi endemi.
“Kalau kita tidak divaksin dan selalu ada perdebatan, maka tidak akan pernah bisa mengakhiri pandemi ini. Vaksinasi ini sudah menjadi kebutuhan.
Jalannya kegiatan vaksinasi di Alkhairaat juga disaksikan secara virtual oleh Presiden RI, Joko Widodo. Selain di Alkhairaat, kegiatan yang digelar BIN tersebut juga berlangsung serentak di sejumlah sekolah dan pesantren yang ada di 10 provinsi.
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa hari ini dilakukan vaksinasi yang menyasar 107 ribu pelajar dan santri di 10 provinsi.
“Kita harapkan, setelah divaksin, anak-anakku semuanya bisa melakukan pembelajaran tatap muka kembali. Meskipun baru satu suntikan, tetapi kalau kabupaten/kota ada yang levelnya sudah 3, 2 dan 1, silahkan tatap muka, tetapi dengan protocol kesehatan yang ketat, utamanya memakai masker,” pesan Presiden.
Perlu diketahui, lanjut dia, saat ini vaksin menjadi rebutan semua negara. Dari 220 negara memperebutkan vaksin itu, ada yang progress vaksinasinya sudah 60 persen, bahkan ada yang baru 2 persen.
“Rebutan itu beli loh, bukan gratisan. Artinya, membeli vaksin saat ini tidaklah mudah, oleh sebab itu kita berharap semuanya antusias untuk vaksinasi agar sekolah segera bisa tatap muka,” katanya.
Di sela-sela sambutannya, pihak pertama yang disapa oleh Presiden Joko Widodo adalah para santri dari Pesantren Alkhairaat.
Presiden pun menyempatkan diri mendengarkan beberapa uneg-uneg dan komentar para santri Alkhairaat.
Seperti yang disampaikan Eri Irwansyah, Santri Alkhairaat Pusat Palu. Ia meminta agar jangan hanya santri yang divaksin, tetapi semua orang juga, entah orang tua maupun anak-anak.
“Karena menurut dokter bahwa ini adalah vaksin dosis pertama, maka kami juga berharap agar vaksin dosis kedua bisa terlaksana dan berjalan dengan lancar, Insya Allah kami semua siap divaksi dosis kedua,” katanya. (RIFAY)