Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo Utus Guru Mengabdi di Serawak Malaysia

oleh -
Pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo, Dr. H.S. Ali Hasan Aljufri, Lc., M.A bersama Mohammad Fadly. (FOTO : media.alkhairaat.id/Iwan Laki)

PALU – Salah seorang guru pembina atau musrif di Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo, diutus untuk tugas pengabdian mengajar di negeri Jiran, Malaysia.

Pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo, Dr. H.S. Ali Hasan Aljufri, Lc., M.A mengatakan, musrif atau pembina Pondok Pesantren yang diutus mengajar itu akan berangkat hari Ahad tanggal 21 April 2024 menuju ke Malaysia.

“Tadi berangkat dari Palu ke Jakarta, selanjutnya hari ahad bertolak ke Malaysia,” kata habib Ali

Pembina atau musrif yang diutus mengajar ini, kata habib atas nama Mohammad Fadly, alumni tahun 2019, asal kecamatan Banawa, kabupaten Donggala.

Dia dinilai sangat layak untuk mengabdikan ilmunya di negeri Jiran katena dari segi keilmuan dan kepribadian dinilai sangat memenuhi syarat.

“Dari segi ilmu dan pribad sangat layak, dengan bekal mondok enam tahun, kemudian mengabdi selama empat tahun sebagai pembina dan guru di Pesantren, tidak hanya itu, dia aktif mengikuti MTQ dan MQK, tingkat provinsi maupun Nasional,” puji habib Ali.

Program mengajar ini lanjut Habib, merupakan bentuk kerjasama dan pengembangan pendidikan antara Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo dengan Madrasah Safinatun Najah daerah Kuching, bahagian Kuching, Negeri Sarawak. Malaysia.

“Ini sebagai komitmen pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo dalam menjaga tradisi mengajar dimana saja, dan terus menebar kebaikan, fastabiqul khairaat,” sebut habib Ali.

Dr. Ali Hasan Aljufri yang juga unsur ketua PB Alkhairaat itu juga menilai bahwa saat ini Pesantren Alkhairaat sudah saatnya Go Internasional. Tidak hanya guru Alkhairaat yang mengajar diluar negeri, melainkan juga harus siap menerima guru dan santri asal luar negeri belajar dan mengajar di Alkhairaat.

“Zaman Guru tua, banyak berdatangan guru dari Mesir, juga pada zamannya habib Saggaf, hal ini bisa kita upayakan kembali saat ini,” kata habib.

Ditempat terpisah, ustadz Muhammad Syarief, Pengawas Pendidikan Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo mengungkapkan, bahwa program mengajar ini menjadi pembuka jalan kerjasama dengan lembaga pendidikan Islam di berbagai daerah dan negara Islam.

“Alhamdulillah ini kesekian kalinya upaya kerjasama Pesantren dengan lembaga pendidikan skala internasional, sebelumnya kerjasama serupa sudah dilakukan dengan Universitas Al Ahgaff Yaman melalui Maktab Al Ahgaff Indonesia. Di bidang Bahasa, kami kerjasama dengan Lisanul Umm melalui ARLIC Indonesia, semoga langkah awal ini membuka peluang kerjasama pada bidang yang lebih luas” harapnya.

Saat ini Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo sedang membuka penerimaan santri baru untuk jenjang Tsanawiyah dan Aliyah tahun ajaran 2024 dengan Madrasah Tsanawiyah terakreditasi B dan Madrasah Aliyah terakreditasi A.

Rep: Iwan Laki
Editor: Yamin