Perubahan Sosial dalam Konteks Komunikasi Islam

oleh -

OLEH: Aldiawan, S.Kom.I., M.Sos.I*

Perubahan sosial di dalam kehidupan masyarakat adalah merupakan gejala umum yang terjadi di setiap masyarakat kapan dan di mana saja. Perubahan sosial juga merupakan gejala sosial yang terjadi sepanjang masa. Karena melekatnya gejala perubahan sosial di dalam masyarakat itu, sehingga ada yang mengatakan bahwa semua yang ada di masyarakat mengalami perubahan, kecuali satu hal yakni perubahan itu sendiri.

Kita semua menyadari perubahan itu merupakan konsekuensi dari kehidupan umat manusia yang terus menerus mendapatkan pengaruh internal maupun eksternal terhadap tata kehidupan dalam masyarakat kita. Sehingga tidak ada suatu masyarakatpun yang berhenti dari perubahan. Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita melakukan rencana perubahan yang sebaik-baiknya untuk mengkondisikan masyarakat pada masa yang akan datang lebih baik dari kondisi yang sekarang.

Perubahan itu sendiri akan mampu mengantarkan manusia kepada hakekat kehidupannya yang dicita-citakan yaitu tercapainya suatu suasana kehidupan yang damai, sejahtera, serasi dan dalam istilah agama disebut dengan bahagia. Ditinjau dari sudut agama bahwa perubahan itu adalah sangat penting untuk dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf kehidupannya maupun untuk mengembangkan masyarakat pada tahap yang lebih baik dan ini juga yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya untuk melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah yang merupakan perubahan arah perjuangan untuk mencapai kemajuan dalam pengembangan dakwah Islam. Di dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’d ayat 11 Allah SWT berfirman, yang artinya:

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Dari ayat ini jelas bahwa melakukan suatu perubahan kepada yang lebih baik itu adalah sangat penting untuk dilakukan.

BACA JUGA :  Kemenkeu Sinergi Universitas Tadulako Gelar Kuliah Umum Literasi Surat Berharga Negara

Perubahan sosial memiliki aspek yang luas, termasuk didalamnya yang berkaitan dengan nilai, norma, tingkah laku, organisasi sosial, lapisan sosial, kekuasaan, wewenang dan intraksi sosial.Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Pada dasarnya, perubahan tersebut merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat disebut perubahan sosial, yaitu gejala umum yang terjadi sepanjang masa pada setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru, bagaimana mengubah suatu keadaan agar lebih baik. Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif, inovatif, agresif, selalu berkembang, dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat.

Secara umum, dampak positif dari perubahan sosial adalah kemungkinan dicapainya tahap perkembangan sosial baru yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan sebelumnya. Secara lebih spesifik dampak positif dari perubahan sosial yaitu: pertama; memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial baru. Dalam hal ini, nilai-nilai dan norma-norma sosial lama yang kurang sesuai dengan perkembangan jaman, digantikan oleh nilai-nilai dan norma-norma sosial yang baru, yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.kedua; memiliki struktur dan hubungan sosial baru yang lebih manusiawi, yaitu didasarkan pada sistem stratifikasi sosial terbuka dan relasi kekuasaan demokratis.ketiga; memiliki pranata-pranata sosial baru yang lebih memungkinkan mereka memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. dan yang keempat; menikmati berbagai kemajuan di berbagai bidang kehidupan, sehingga kualitas kehidupan masyarakat makin sejajar dengan kemajuan yang dicapai oleh bangsa-bangsa maju lainnya.

BACA JUGA :  Gawat! 9 Kali Adendum Proyek Rehab Rekon Untad Senilai Rp 279 Miliar Diduga Alami Masalah Serius

Selain memiliki dampak positif, perubahan sosial juga memiliki dampak negatif umumnya terkait dengan kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan masyarakat, atau bahkan merusak kelangsungan masyarakat, akibat berlangsungnya perubahan sosial. Dampak negatif dari perubahan sosial yaitu: pertama; adanya disorientasi nilai-nilai dan norma-norma. Dalam hal ini, masyarakat tidak lagi mempedulikan nilai-nilai dan norma-norma lama, namun belum ada nilai-nilai dan norma-norma baru yang bisa dijadikan pegangan dalam kehidupan bersama.kedua; munculnya konflik sosial vertical dan horizontal, bahkan mungkin kekerasan massa, akibat adanya perbedaan kepentingan dalam menyikapi perubahan sosial serta tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada, sebagai akibat berlangsungnya konflik antara kelompok pendukung dan penentang perubahan. Dan yang ketiga;terjadi berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana.

Islam hadir sebagai agama yang bersifat universal dimana segala ajaran yang ada didalamnya tidak akan pernah mengalami istilah usang atau ketinggalan (pasif), akan tetapi sebaliknya yaitu ajaran Islam akan selalu mampu menyesuaikan diri dengan segala kemajuan zaman, artinya ajarannya akan selalu relevan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi di zaman modern. Disamping itu juga bahwa ajaran ini akan selalu mampu memberikan jawaban-jawaban tentang segala bentuk problem (permasalahan) hidup yang dialami oleh manusia, hal ini diketahui bahwa ajaran Islam adalah bersifat absolute (murni) yang mengandung ajaran wahyu dan akal, yang dikenal dengan dalil aqli dan naqli.Agama Islam telah menyumbangkan kepekaan terhadap tata tertib kehidupan melalui syari’ah, ketaatan melakukan shalat dalam lima waktu, kepekaan terhadap mana yang baik dan mana yang buruk dan melakukan yang baik dan menjauhi yang buruk (amar ma’ruf nahi munkar) berdampak pada pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-hal yang disumbangkan Islam dalam pembentukan sosial budaya bangsa.

BACA JUGA :  Putusan Self-Executing MK dan Demokrasi Konstitusional

Dalam ajaran Islam diperintahkan untuk mengembangkan komunikasi baik dengan khaliknya (hablumminallah) maupun sesama manusia sendiri (hablumminannas) tujuan menjalin komunikasi ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, dimana setiap manusia menginginkan kebahagiaan baik dunia dan akhirat. Untuk memperoleh hal tersebut tentunya setiap manusia baik secara individu maupun kelompok berkepribadian yang Islami. Untuk mengubah prilaku seseorang dalam kehidupan sosial membutuhkan sebuah perencanaan komunikasi yang efektif dan langkah-langkah yang matang dalam ajaran Islam dikenal dengan dakwah.

Jadi, peran komunikasi Islam dalam perubahan sosial masyarakat merupakan hal yang signifikan karena dalam menjalankan peranannya selalu mengutamakan ajaran Islam. Agama dapat diposisikan pada tiga tempat, yaitu: Pertama; memainkan peran dalam memberikan sprit dan inspirasi bagi proses perubahan kepada hal yang positif. Kedua; memberikan norma dan batasan-batasan dalam mengadakan perubahan sosial. Ketiga; memberikan penghargaan kepada agen perubahan itu sendiri. ***

*Penulis adalah Dosen Universitas Tadulako/Alumni Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Dolo