Pertumbuhan Penduduk Sulteng Lebih Besar dari Nasional

oleh -
Faisal Mang

PALU – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, penduduk Sulteng mencapai 2.876.700, terus bertambah sebanyak 41.691 dari tahun 2010 yaitu sebanyak 2.635.009. Data ini menunjukan bahwa selama lima tahun telah terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,94 persen, lebih besar dari nasional yang hanya sebesar 1,4 persen.

Asisten Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Sulteng, Faisal Mang, pada Rapat Koordinasi Daerah Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi Sulteng di salah satu hotel di Kota Palu, pekan lalu, mengatakan, keberadaan penduduk yang besar merupakan potensi dalam menggerakkan pembangunan, apabila ditunjang dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Namun sebaliknya akan menjadi beban pembangunan bila SDM yang ada rendah.

“SDM yang ada di Sulteng masih membutuhkan peningkatan dan kerja keras dari semua elemen dan stakehoulder. Kualitas SDM dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur melalui harapan hidup, lamanya bersekolah serta daya beli msyarakat. Jika melihat IPM tersebut, Sulteng masih menduduki peringkat rendah dari beberapa provinsi di Indonesia,” terangnya.

BACA JUGA :  Bawaslu Parimo Gandeng Stakeholder Sukseskan Pilkada Serentak

Kata dia, kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi semua, bukan hanya pemerintah provinsi saja, tapi juga dari semua pemerintah daerah kabupaten dan kota, yang secara bersama-sama dan bersinergis untuk terus berupaya meningkatkan IPM.

Faisal mengharapkan pada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait IPM untuk terus menggenjot indikator-indikator yang terkait dengan pencapaian IPM, untuk bersama-sama melihat penyebab atau permasalahan untuk bersama-sama mencarikan solusinya.

Menurutnya, berdasarkan hasil pencapaian pengelolaan program KKBPK di Sulteng telah menunjukan hasil yang menggembirakan, dimana data sementara hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 telah menunjukan beberapa indikator demografi dan KB dalam membuat lega.

BACA JUGA :  Ketua Bawaslu Sulteng Imbau Seluruh Petugas Pengawas Pemilu Intervensi Kerawanan dengan Cermat

Program yang maksud diantara, angka kelahiran turun drastis dari 3.2 tahun 2012 menjadi 2.7 anak oerwanita usia subur.

“Suatu usaha yang patut diapresiasi, ini berarti kita telah berhasil menurunkan kelahiran rata-rata 0,5 anak perwanita usia subur dalam kurun waktu limat tahun terakhir,” katanya.

Hal kedua, penggunaan kontrasepsi modern yang dilakukan secara terus menerus juga meningkat dari 52,5 persen pertahun 2012 menjadi 59.3 persen tahun 2007. Disisi lain remaja yang sudah pernah  melahirkan pada usia 15 sampai 19 tahun  mencapai 54 kelahiran per 1.000 wanita.  Sehingga Faisal menekankan, kedepan hal tersebut dapat diturunkan melalui sosialisasi maupun melalui pertemuan di sekolah-sekolah dan dalam masyarakat.

BACA JUGA :  Kejari Poso : Penetapan Hari Kejaksaan 2 September Hasil Penelusuran Sejarah

Di kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Abdullah Kemma, mengatakan Rakorda program KKBPK adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Sulteng. tahun ini telah mengangkat tema ‘Penguatan Integrasi Program Lintas Sektor di Kampung KB guna mempercepat terwujudnya Kualitras SDM di Provinsi Sultenfg’. Secara umum kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergitas komitmen dan dukungan pemerintah daerah dan mitra kerja dalam pemerataan dan pengelolaabn pelaksanaan Program KKBPK guna meningkatkan kualitas manusia. (YAMIN)