PALU – Pertumbuhan Ekonomi Sulteng, relatif tinggi, bahkan melambung di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan III 2018, pertumbuhan ekonomi Sulteng mencapai 6,46 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,1 persen (yoy).
Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola, selaku keynote speech, di acara pertemuan tahunan Bank Indonesia Sulteng, Rabu (19/12) mengatakan, capaian tersebut tidak lepas dari upaya semua pihak, baik pemerintah maupun swasta yang terus berkomitmen untuk membangun Sulteng dari segala aspek.
“Bencana yang melanda Sulteng menjadi tantangan yang tidak ringan untuk segera mempercepat proses pemulihan ekonomi,” katanya.
Terkait tantangan tersebut, kata Gubernur, inflasi di Sulteng mengalami penurunan yang signifikan. Untuk Kota Palu pada bulan November sebesar 0,83 persen, lebih rendah dari inflasi bulan Oktober sebesar 2,27 persen, karena beberapa kebutuhan mengalami kenaikan.
“Kedepannya pemerintah tetap berkomitmen menuju visi pembangunan Sulteng, maju, mandiri dan berdaya saing, dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan mendukung kemandirian energi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pengelolaan sumber daya agribisnis dan maritim yang optimal dan berkelanjutan sejajar dengan provinsi maju di kawasan timur Indonesia,”tegasnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BI Sulteng, Miyono menyampaikan, beberapa tantangan perlu mendapat penanganan yang cermat terlebih pascagempa bumi, tsunami dan likuifaksi.
“Saya mengapresiasi ekonomi Sulteng pada triwulan I 2019 diperkirakan tumbuh 4,8 persen sampai 5,2 persen (yoy),” akunya.
Pada pertemuan tahunan BI Sulteng yang mengangkat tema “Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan” itu, juga diserahkan program sosial BI berupa pengembangan ekonomi syariah, pembuatan dua rumah tenun dan bantuan program pengendalian inflasi serta hunian sementara (huntara) bagi korban bencana.
Penganugerahan apresiasi kepada stakeholder BI Sulteng, serta seminar motivasi menyongsong tahun 2019 dengan tema Sulteng Bangkit, Bersinergi Membangun Ekonomi oleh Iman Hardiansyah, CDC, ESQ group, motivator nasional. (YAMIN)