Pertumbuhan Ekonomi Bahodopi Diklaim Lebih Cepat dari Kecamatan Lain di Sulteng

oleh -
Wabup Morowali, Najamudin saat meresmikan Kantor Satap Desa Padabaho Kecamatan Bahodopi, Ahad (02/10). (FOTO: IST)

MOROWALI – Wakil Bupati (Wabup) Morowali, Najamudin mengklaim, Bahodopi menjadi satu-satunya kecamatan di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat.

Hal itu disampaikan saat meresmikan Kantor Satu Atap Desa Padabaho dan BPD (Badan Pengawas Desa) Padabaho dari bantuan CSR PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Ahad (02/10).

Najamudin mengatakan, meningkatnya perekonomian masyarakat di Bahodopi karena hadirnya PT IMIP yang sekaligus membuat banyak masyarakat dari berbagai penjuru negeri hadir di wilayah tersebut.

“Peluang yang seperti ini yang betul-betul harus kita manfaatkan. Tidak boleh lagi cara kerja kita seperti dulu, biasa-biasa saja. Karena hal-hal seperti itu yang menjadi sebuah kesalahan di daerah-daerah yang sedang berkembang. Kita tidak komitmen dan kita tidak konsekuen terhadap kemajuan-kemajuan itu,” tegasnya.

Wilayah yang berkembang atau maju, lanjut Najamudin, pelayanan terhadap masyarakatnya juga akan berbeda dengan wilayah-wilayah yang perkembangannya sangat lambat. Olehnya, kata dia, daerah membutuhkan fasilitas penunjang yang dapat mendukung pelayanan terhadap masyarakat.

“Kita juga sangat mengapresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang terus berkomitmen mendukung program-program pemerintah,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morowali menyebtukan, pada Tahun 2022, laju pertumbuhan PDRB Morowali, atas dasar harga konstan 2010, menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah (2017–2021), Morowali terus mengalami peningkatan.

Tahun 2017 dengan angka 14,08 persen, 2018 112,20 persen, 2019 20,26 persen, 2020 28,51 persen, dan tahun 2021 angkanya naik menjadi 25,31 persen. Berbeda dengan daerah lainnya seperti Morowali Utara yang berada pada angka 2017 6,02 persen, 2018 16,92 persen, 2019 5,18 persen, 2020 -0,23 persen, dan tahun 2021 10,47 persen.

Sementara Kota Palu (Ibu Kota Provinsi Sulteng) sendiri, pada 2017 PDRB-nya berada di angka 5,53 persen, 2018 5,00 persen, 2019 5,65 persen, 2020 -4,43 persen, dan tahun 2021 5,97 persen.

Reporter : Harits
Editor : Rifay