DONGGALA- Sektor pertanian di Kabupaten Donggala dinilai masih cukup tangguh di tengah merebaknya virus corona atau COVID-19 dalam tiga bulan terakhir.
Pengelolaan sawah dan berbagai tanaman pangan tetap berjalan secara maksimal sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Stok pangan juga pangan tetap tersedia dan tidak dikhawatirkan akan mengalami kekurangan.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Donggala, Hary Soetjahyo, Kamis (04/06), menjelaskan, stabilnya stok pangan dan proses tanam yang berjalan normal, karena pandemi Covid tidak terlalu terdampak di Kabupaten Donggala.
Namun demikian, kata dia, tetap ada pemberlakukan protokol kesehatan di lingkup para petani.
“Karena itu untuk kebijakan pembangunan pertanian dalam rangka pemenuhan pangan dalam kondisi pandemi Covid-19, petugas pertanian tetap melakukan pendampingan pada petani,” jelas Hary.
Olehnya, kata dia, masyarakat Donggala tidak perlu khawatir kekurangan pangan sebagaimana dicemaskan warga di daerah lain. Bahkan saat ini, lanjut dia, sebagian petani sudah melakukan masa panen padi sawah dan hasil panen dipastikan masih dapat memenuhi kebutuhan hingga bulan Oktober, bahkan hingga Desember mendatang.
“Selama ini, rata-rata produksi panen padi sawah yang normal di Kabupaten Donggala sekitar enam ton per hektare,” katanya.
Dalam beberapa tahun belakangan, wilayah andalan penghasil beras di Donggala berada di Kecamatan Sojol dengan luas panen 6.626 hektar dan hasil produksi hingga 32.469 ton.
Kecamatan Dampelas penghasil padi kedua memiliki luas tanam 4.491 hekare dengan luas panen 4.550 hektare dengan produksi sebesar 21.839 ton.
Penghasil beras ketiga Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung memiliki lahan sawah produktif 3.627 hektar dengan hasil produksi 18.322 ton lebih.
Penghasil beras terbanyak keempat adalah Kecamatan Sojol Utara memiliki luas sawah 2.692 hektar dengan hasil produksi 12.927 ton lebih. (JAMRIN AB)