MAKASSAR – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi intens berkoordinasi dengan stakeholders dan secara reguler melakukan penyaluran LPG 3 Kg dalam rangka mengantisipasi peningkatan konsumsi selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah dan mengantisipasi kejadian bencana longsor yang terjadi sebelumnya di wilayah Kabupaten Buol.

Dari hasil koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, terdapat peningkatan konsumsi LPG 3 kilogram untuk sektor UMKM dan rumah tangga kurang mampu.

Sebelumnya terdapat bencana tanah longsor pada akses jalan Gorontalo Utara – Buol tepatnya di Desa Lelato, Kecamatan Sumalata, Sabtu (16/3). Kondisi ini menimbulkan tertimbunnya satu satunya akses jalan tersebut sehingga menghambat kendaraan transportasi pengangkut logistik dan LPG.

Saat ini, akses jalan sudah dapat dilalui oleh kendaran kendaraan besar termasuk truk pengangkut tabung LPG yang sebelumnya sempat terpending.

Pada bulan Maret 2024, Pertamina menyalurkan LPG 3 Kg di 11 kecamatan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Pertamina lalu menambah stok sebanyak 41.379 tabung dengan penyebaran, yakni Kecamatan Biau sebanyak 13.790 tabung, Bokat sebanyak 3.665 tabung, Bukal sebanyak 3.240 tabung, Bunobogu sebanyak 2.050 tabung, dan Kecamatan Gadung sebanyak 4.235 tabung.

Kemudian, Kecamatan Karamat sebanyak 1.350 tabung, Lakea sebanyak 1.705 tabung, Momonu sebanyak 10.080 tabung, Paleleh sebanyak 2.440 tabung, Paleleh Barat sebanyak 2.449 tabung dan Kecamatan Tiloan sebanyak 3.595 tabung.

LPG disuplai dari 2 Agen Public Service Obligation (PSO) dengan total pangkalan sebanyak 221 dengan alokasi harian rata-rata 1.860 tabung per hari.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani, Senin (25/03), mengatakan, sebelumnya terdapat isu kurangnya pasokan LPG 3 Kg di Kabupaten Buol.

“Sebelumnya juga terdapat kejadian bencana tanah longsor, dan kendaraan besar tidak dapat melintas, dan ini membuat pengiriman terhambat. Namun saat ini telah kembali normal dan kondisi stok sangat aman,” terangnya.

Fahrougi menegaskan, LPG 3 kilogram adalah barang subsidi yang diperuntukan bagi pengguna sektor rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran, sehingga perlu pengawasan dari banyak pihak dalam pendistribusiannya.

“Kami mengimbau konsumen dapat membeli LPG di pangkalan resmi, karena harga yang dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Masyarakat tidak perlu panik buying atau melakukan pembelian berlebih. Kami memastikan stok aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” pungkasnya. *