Pertamina Realisasikan 11 Titik BBM Satu Harga di Sulteng

oleh -
Senior Supervisor Communication and Relation, Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan. (FOTO: RIFAY)

PALU – Di momen HUT kemerdekaan RI yang ke-76 ini, Pertamina Regional Sulawesi telah berhasil merealisasikan 26 titik SPBU BBM satu harga. 11 titik di antaranya berada di wilayah Sulawei Tengah (Sulteng), tepatnya di Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Sigi, Kabupaten Banggai Laut (Balut) dan Banggai Kepulauan (Bangkep).

Di Sulawesi Tengah ini sendiri, salah satu titik SPBU BBM satu harga berada di Desa Wakai, Kecamatan Una-Una, Kabupaten Tojo Una-Una.

Senior Supervisor Communication and Relation, Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan, mengatakan, SPBU ini yang ditugaskan oleh pemerintah untuk dibangun di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).

“Di daerah 3T ini kita menanggung seluruh biaya distribusi sesulit apapun medannya akan kita tanggung dengan tujuan untuk menekan harga bahan pokok dan bisa memajukan perekonomian daerah setempat,” ujarnya, di Palu, Senin (16/08).

Lebih lanjut ia mengatakan, khusus SPBU BBM satu harga di Wakai dan beberapa titik lainnya, sudah terealisasi sejak Tahun 2017 lalu.

“Di Wakai itu sebelumnya SPBU terdekat sejauh 50 mil laut yaitu di Ampana, sehingga harga BBM-nya berkisar antara Rp15 ribu sampai Rp20 ribu, tergantung cuaca,” katanya.

BACA JUGA :  Indosat Resmikan AI Experience Center Pertama di Indonesia

Olehnya, kata dia, Pertamina hadir di Bulan Desember Tahun 2017 untuk meresmikan pengoperasian BBM satu harga di Desa Wakai dengan menjual Premium sama dengan di daerah perkotaan sebesar Rp6450 per liter dan Bio Solar seharga Rp5150 per liter.

“Suplainya dilakukan dari terminal BBM Poso sejauh satu hari perjalanan dengan jarak sekitar 120 mil laut menggunakan kapal tanker,” ujarnya.

Khusus di Sulteng sendiri, lanjut dia, pihaknya masih menargetkan tiga titik lagi, tepatnya di daerah Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.

“Karena di sana memang kesulitan untuk akses dan dibatasi dengan laut karena tofograginya kepualauan dan sebagainya sehingga ini menjadi tantangan bagi kami untuk merealisasikannya tahun ini,” tambahnya.

BACA JUGA :  Dinas Perikanan Touna Bantu Sarana dan Prasarana kepada Kelompok Nelayan

Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang mendukung percepatan pelaksanaan program BBM satu harga sehingga semua masyarakat dapat menikmati dan merasakan merdeka energi seperti yang ada di kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Di bagian lain, Executive GM Pertamina Commercial & Trading Regional Sulawesi, Rama Suhut Sinaga, mengatakan, setelah 76 tahun Indonesia merdeka, belum semua lokasi mampu merdeka untuk mendapatkan ketersediaan energi karena beberapa wilayah yang sulit diakses.

“Oleh karenanya, Pertamina melalui program BBM Satu Harga terus berupaya mendekatkan akses energi ke wilayah-wilayah 3T dengan harapan biaya distribusi mampu ditekan, sehingga harga bahan pokok dapat ikut turun dan akhirnya dapat memajukan perekonomian suatu daerah tertinggal,” kata Rama.

Ia menegaskan, Pertamina akan terus berkomitmen menghadirkan energi berkeadilan sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor: 30 Tahun 2007 mengenai energi, di mana Pertamina terus mendorong availability, accessibility, acceptability dan affordability energi di suatu wilayah.

“Sesulit apapun medannya, Pertamina terus berkolaborasi dengan Pemerintah setempat dan stakeholder terkait guna mewujudkan itu. “Pertamina melaksanakan penugasan Pemerintah menjamin ketersediaan energi hingga ke pelosok tersulit, agar semua dapat menikmati kemerdekaan energi,” ujarnya.

BACA JUGA :  PT Vale Indonesia Raih GMP Award dari Kementerian ESDM 2024

Bupati Tojo Una-Una, Muhammad Lahay mengapresiasi langkah yang dilakukan Pertamina. Ia mengatakan harga BBM di Kepulauan Wakai dan Togean sebelumnya dibeli masyarakat nelayan dengan harga bervariatif. SPBU terdekat berada di daratan Kota Ampana yang berjarak 2-3 jam menggunakan speed boat atau kapal cepat. Hal ini mengakibatkan harga BBM di wilayah tersebut sebelumnya rata-rata Rp 15.000/liter.

‘’Dengan hadirnya BBM Satu Harga di daerah kami, secara otomatis sangat membantu masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Mudah-mudahan para nelayan semakin banyak hasil tangkapan ikannya karena tidak takut lagi kehabisan bahan bakar saat melaut,’’ ujar Muhammad Lahay.

Pihaknya juga akan mendukung seluruh administrasi perizinan terkait pendirian BBM Satu Harga ini agar pemerataan energi dapat terwujud dan perekonomian daerah terus bertumbuh. (RIFAY)