PALU – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palu, menggelar kegiatan launching Pojok Pengawasan Pemilu Digital (P3D), sekaligus sosialisasi pengawasan partisipatif, di salah satu cafe, di Kota Palu, Kamis (25/11).
Pojok pengawasan berbasis digital itu dilaunching oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Sulawesi Tengah (Sulteng), Anayanthy Sovianita.
Ketua Bawaslu Kota Palu, Ivan Yudharta, mengatakan, pojok pengawasan adalah program dari Bawaslu RI yang sebenarnya sudah ada di setiap Bawaslu, namun masih dalam bentuk manual, di mana ada tempat khusus yang disediakan di Kantor Bawaslu.
“Tapi oleh Bawaslu Kota Palu sendiri, di-upgrade lagi menjadi digital untuk memudahkan orang mendapatkan informasi atas kerja-kerja pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Palu. Jadi kalau yang berbasis digital ini, Bawaslu Kota Palu yang pertama di Sulteng,” tutur Ivan.
Ia mengatakan, target dari pembentukan pojok pengawasan digital itu adalah ingin mewujudkan keinginan Bawaslu RI untuk menjadikan Bawaslu sebagai laboratorium pengawasan Pemilu.
“Jadi teman-teman yang akan meneliti terkait dengan Pemilu, bisa mengambilnya sebagai referensi. Beberapa tahun ini kami juga sudah membuka ruang. Ada beberapa mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi, mengambil beberapa data dari Bawaslu Kota Palu, terkait pengawasan dan penyelesaian sengketa,” tuturnya.
Ia menambahkan, P3D ini juga bertujuan untuk membuka ruang bagi masyarakat untuk mengetahui sejauhmana kerja-kerja Bawaslu dalam melakukan pengawasan.
Saat ini, lanjut dia, perangkat lunak sudah ada dalam bentuk website dan sudah bisa diakses. Nantinya, pihaknya akan meminta masukan dari pihak-pihak yang sudah mengakses P3D, terkait ha;-hal apa lagi yang perlu dimasukkan.
“Sembari kita juga mengupdate data-data, semisal tulisan-tulisan. Makanya di masa-masa belum ada tahapan ini, kita terus melakukan upgrade, termasuk dari sisi SDM,.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Bawaslu Kota Palu, Mochamad Haritsyah, mengatakan, di dalam P3D ini terdapat fitur tahapan dan apa saja potensi pelanggaran di tiap tahapannya.
“Ada juga petunjuk pengaduan jika masyarakat menemukan ada pelanggaran,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Sekretariat Bawaslu Sulteng, Anayanthy Sovianita, sebenarnya pojok pengawasan bukanlah sesuatu yang baru. Pojok ini, kata dia, menyediakan informasi bagaimana pengawasan, penyelesaian sengketa dan lainnya.
“Saya mendorong kepala sekretariat kota untuk mengupgrade dari pojok yang bisa kita datangi langsung, menjadi digital. Dari yang sebelumnya orng harus datang ke kantor Bawaslu, maka dengan digital, maka harapan orang-orang untuk mendapatkan data bisa lebih mudah, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar,” jelasnya.
Kegiatan launching dihadiri Kordiv Pengawasan Bawaslu Kota Palu Munirah, Mantan Ketua Panwaslu Sulteng Kasman Jaya Saad dan mantan Anggota Bawaslu Sulteng, Asrifai dan sejumlah elemen masyarakat, termasuk pemilih pemula. (RIFAY)