PALU- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan 24 orang terduga terlibat jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ditangkap Densus 88/AT. Ke 24 orang tersebut diduga telah melakukan beberapa kali i’dad.
“I’dad ini kegiatan pelatihan yang wajib hukumnya dilakukan bagi mereka akan melakukan amaliah,” kata Kapolda Sulteng, Irjen.Pol.Rudy Sufahriadi, turut didampingi Wakapolda Sulteng, Brigjen.Pol Hery Santoso dalam halal bihalal, Polda Sulteng bersama insan media di Mapolda Sulteng, Rabu (18/5).
Ia mengatakan, sebelum mereka bertindak, wajib melakukan i’dad. Mereka juga sudah pernah melakukan pelatihan, di tempat JAD sebelumnya, di Gunung Biru.
Selain itu kata dia, mereka juga sudah melakukan pembaharuan bai’at kepada Amir organisasi terlarang ISIS. Dan juga memberikan dukungan logistik dan dana untuk kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
“Serta memiliki niat dan telah melakukan persiapan untuk bergabung dengan kelompok MIT,” bebernya.
Tidak hanya sampai di situ kata Kapolda , mereka mengepos di media sosial (medsos) konten provokasi dan ajakan untuk melakukan aksi jihad.
“Jihad ini sangat mungkin dilakukan, sebab sudah beberapa kali melakukan i’dad ,” katanya.
Olehnya kata dia, Detasemen 88 Anti Teror (Densus 88/AT) dibantu oleh Polda Sulteng melakukan kegiatan penangkapan.
Ia menambahkan, saat ini kita ketahui sisa daftar pencarian orang (DPO) Poso 2 orang tersebut merupakan Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas.
Akan tetapi kata dia, dari hasil beberapa kali dan beberapa hari koordinasi dirinya dengan Densus 88 /AT, pihaknya dapat memastikan dari bekas-bekas yang ada, DPO Poso itu tersisa satu orang, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru.
Dan menurut beberapa saksi penduduk, petani dan rekan dari luar, terlihat DPO sisa satu orang. Namun pihaknya masih mencari kuburannya, jika yang bersangkutan pernah tertembak pada waktu penyergapan lalu.
“Bersabar kita sedang cari, jenazah dimakamkan dan jejaknya, untuk kepastiannya,” pungkasnya.
Sebelumnya Densus 88/AT dibantu Polda Sulteng sejak Sabtu (14/5) sampai dengan Senin (16/5) menangkap 24 orang dari dua tempat berbeda yakni Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojouna-una , mereka diduga terlibat jaringan JAD mendukung kelompok MIT.
Dari 24 orang , satu orang ditangkap di Provinsi DKI Jakarta, satu orang di tangkap di Provinsi Kalimantan Timur, 22 orang yakni, IR, RA, BS, FM, SH, AW, HR, LY, IS, RK, TR, IS, MB, MR, RK, EA, SM, AM, DM, DR, TL, FS dari Sulteng 19 orang berasal dari Kabupaten Poso, 3 orang dari Ampana, Kabupaten Tojouna-una.
Dari hasil penangkapan , adapun barang bukti diamankan diantaranya, satu pucuk senjata api revolver rakitan, puluhan amunisi caliber 38 spesial, ratusan amunisi caliber 5,56 mm, enam unit senjata PCP , anak panah , senjata tajam dan lainnya.
Reporter: IKRAM