BANAWA TENGAH, DONGGALA – Penguatan dan pengembangan kampung proklim Desa Lampo, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, dipandang perlu adanya dukungan regulasi.
“Desa kami merupakan desa yang terus mendorong penguatan dan pengembangan kampung proklim melalui mekanisme perhutanan sosial. Olehnya kami juga membutuhkan dukungan percepatan khususnya regulasi yang dapat mendukung baik dalam bentuk sumber daya manusia dan anggaran,” ujar Kepala Desa (Kades) Lampo, Mashuri, saat pertemuan dengan Tim Forum DAS di Kantor Desa Lampo, Rabu (16/11).
Ia menambahkan, melalui pengelolaan Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD), Desa Lampo telah melakukan beberapa kegiatan yang mendorong pemberdayaan usaha dan pengelolaan pupuk cair organik, termasuk menjaga kawasan hutan melalui program penanaman komoditi kopi, durian dan penanaman jenis kayu di sekitar bantaran sungai.
Cepi, salah seorang pengurus LPHD Lampo, mengatakan, dibutuhkan dukungan untuk membantu bidang usaha agar dapat meningkatkan pendapatan melalui pengembangan anyaman berbahan netu serta pengembangan pupuk organik cair.
“Pupuk cair organik yang kami produksi masih sebatas digunakan oleh kalangan petani sendiri. Harapannya, pupuk cair organik ini dapat digunakan oleh petani lainnya agar menghasilkan produk yang ramah lingkungan,” harapnya.
Terkait hal itu, Dr. Zaiful Kamal dari Forum DAS Sulawesi Tengah, mengatakan, berbagai masukan tersebut penting untuk membangun koloborasi dengan membangun kemitraan, seperti dengan lembaga perguruan tinggi termasuk dengan forum DAS serta beberapa lembaga swasta.
“Masalah dan tantangan yang ada akan mudah dilalui jika proses pembangunannya dilakukan dengan mendorong kolaborasi dan mengintegrasikan program kampung proklim dengan beberapa lembaga, baik pemerintah kabupaten, perguruan tinggi, forum yang memiliki tujuan yg sama termasuk sektor swasta,” katanya. *