SEJAK berdiri pada tahun 1930 hingga saat ini, Alkhairaat telah memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap perkembangan Islam di Sulawesi Tengah dan Kawasan Timur Indonesia.
Perjalanan yang cukup panjang dengan begitu banyak tantangan dan hambatan yang dilaluinya. Namun karya terbesar oleh sang pendiri As-Sayyed Idrus bin Salim bin Alwi bin Saqqaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim bin Husain bin Abdillah bin Syaikhan bin Alwi bin Abdullah At-Tarisi bin Alwi Al-Khawasah bin Abubakar Aljufri Al-Husain AlHadhramiy, yang mempunyai jalur keturunan dari Sayyidina Husain bin Fatimah Az-Zahra Puteri Rasulullah SAW.
Beliau dikenal oleh masyarakat Sulawesi Tengah hanya dengan sebutan “Guru Tua”. Sebutan singkat tetapi tersimpan mendalam di dalam kalbu bagi mereka yang pernah merasakan pendidikan di Alkhairaat yang disebut Abnaulkhairaat.
Madrasah Alkhairaat pertama berdiri di Palu tahun 1930. kemudian berkembang hingga ke daerah-daerah. Dalam kurun waktu 26 tahun, 1930-1956 jumlah madrasah/sekolah Alkhairaat sudah mencapai 25 cabang tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan pelosok-pelosok pedalaman.
Tujuh tahun kemudian 1956-1963 jumlah madrasah/sekolah bertambah sebanyak 125 cabang, sehingga menjadi 150 cabang yang tersebar di beberapa provinsi. Hingga akhir hayatnya pendiri Alkhairaat Guru Besar Sayyid Idrus bin Salim Aljufri tahun 1969 jumlah madrasah/sekolah sudah berjumlah 420 cabang.
Kemudian pada tahun 1970 jumlah madrasah/sekolah bertambah menjadi 450 cabang, dan selanjutnya tepatnya pada tahun 1980 jumlah madrasah/sekolah sebanyak 556 cabang dari berbagai daerah, kemudian pada tahun 1986 jumlah cabang madrasah/sekolah bertambah banyak dan kian marak, jumlah tersebut sebanyak 732 cabang tersebar di kawasan Timur Indonesia (KTI).
Pendidikan Alkhairaat berkembang terus sampai tahun 1991 telah memiliki 1221 unit madrasah/sekolah dari berbagai jenis dan jenjang. Pada tahun 1997, Pendidikan Islam Alkhairaat memiliki 1268 unit madrasah/sekolah tersebar di Kawasan Timur Indonesia, dan sampai dengan akhir tahun 2007 Alkhairaat telah memiliki 1561 madrasah/sekolah dan 36 Pondok Pesantren.
Alkhairaat terus berkembang baik dipusat maupun di daerah-daearah. Lembaga Pendidikan Alkhairaat telah memiliki banyak siswa yang menyelesaikan S-1, S-2 dan S-3 di Mesir, Arab Saudi, Yaman Pakistan, Jerman, Australia, Sudan dan Malaysia.
Ditambah lagi siswa-siswa Alkhairaat yang sedang belajar dan ada yang telah menyelesaikan study di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia. Selain itu Lembaga Pendidikan Islam Alkhairaat telah mendapat kepercayaan dari Pemerintah Mesir dengan memberikan bantuan tenaga pengajar dari Al-Azhar Mesir, yang telah ditempatkan baik di Pusat Palu maupun di daerah-daerah.
Yang cukup membanggakan kita semua bahwa Perguruan Islam Alkhairaat telah mendapatkan pengakuan dari Al-Azhar Mesir, dimana Ijazah Alkhairaat statusnya disamakan dengan Ijazah Al-Azhar Kairo Mesir. (FAUZI)