PARIMO- Perkebunan kakao di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, ditetapkan sebagai kawasan terbaik nasional oleh Kementrian Pertanian.

Tercatat, sebanyak kurang lebih 68 ribu hektar areal perkebunan kakao produktif yang menghasilkan 69.704 ton biji kakao pertahun tersebar di 23 kecamatan.

Pejabat Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Parimo, Rahmatia, mengatakan, penghargaan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada daerah ini, berdasarkan penilaian terbaik kawasan perkebunan kakao secara nasional.

“Ini menjadi penyemangat untuk mendorong petani agar meningkatkan produksi, di sisi lain penghargaan ini menjadi sebuah tantangan dalam mengoptimalkan produktivitas dan produksi komoditas kakao,” jelasnya ditemui Selasa (17/11).

Ia berharap, adanya predikat yang sudah di berikan dapat dipertahankan, selain itu petani dapat mengembangkan  kualitas komoditas tersebut semakin baik dan menguntungkan bagi petani.

“Di sisi lain  menjadi tantangan bagi kami sebagai instansi teknis mengajak petani memasifkan budidaya kakao,” ucapnya.

Ia menjelaskan, Parimo untuk sektor perkebunan masih mengandalkan komoditas kakao, tanaman kelapa dan cengkeh sebagai upaya menjaga stabilitas ketahanan pangan.

Guna mempertahankan predikat kawasan perkebunan terbaik, pemerintah setempat mendorong sejumlah program. Salah satunya lewat pendampingan terhadap petani khususnya pemenuhan pupuk bersubsidi.

“Petani kadang-kadang sulit memperoleh pupuk bersubsidi jenis NPK khusus untuk tanaman kakao. Nah ini yang kami dorong supaya mereka bisa mendapat pupuk dengan mudah,” harapnya.

Tahun 2020, kabupaten ini mendapat kuota pupuk bersubsidi jenis NPK sebanyak 3.250 ton dalam rangka untuk meningkatkan produksi komoditas tersebut.

Reporter: Mawan
Editor: Nanang