MAKASSAR – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengadakan opening ceremony Bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Tahun 2025 di Kantor Regional Sulawesi, mulai 15 Januari hingga 20 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan penguatan sistem manajemen K3 dalam upaya menekan angka kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, pencemaran lingkungan, serta potensi gangguan keamanan yang dapat merugikan aset, sumber daya manusia, lingkungan, dan citra perusahaan.
Pada Bulan K3 tahun ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengusung tema regional “HSSE EWAKO 2025 Wujudkan Perwira Pertamina yang Unggul dan Berketerampilan HSSE untuk Mendukung Bisnis Perusahaan yang Berkelanjutan”
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto, mengapresiasi berbagai penghargaan yang berhasil diraih pada tahun 2024 sebagai wujud keberhasilan dalam penerapan HSSE secara berkelanjutan.
Penghargaan tersebut, antara lain Penghargaan Keselamatan Migas 2024, Penghargaan Tingkat Nasional Kecelakaan Nihil dari Kementerian Ketenagakerjaan, Penganugerahan Tingkat Nasional 2 Proper Emas dan 4 Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Selanjutnya, Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Gubernur Sulawesi Selatan, Penghargaan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja dari Gubernur Sulawesi Selatan, serta Penghargaan Pelayanan Kesehatan di Tempat Kerja dari Gubernur Sulawesi Selatan.
Kemudian, Penghargaan Pencapaian Kepatuhan Pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan Ketenagakerjaan dari Gubernur Sulawesi Selatan, Penghargaan Pencapaian Kinerja Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dari Gubernur Sulawesi Selatan.
“Keberhasilan ini hanya bisa tercapai berkat kolaborasi erat antara manajemen, pekerja, mitra kerja, serta dukungan dari regulator dan masyarakat. Kami akan terus meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan,” ujar Fanda.
Fanda menambahkan, pemahaman dari masing-masing perwira Pertamina semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan ini menunjukkan perkembangan yang positif.
“Namun, saya ingin menekankan bahwa penerapan K3 bukan hanya menjadi tanggung jawab perwira atau pekerja yang berada di lingkungan Pertamina saja. Vendor, Tenaga Alih Daya (TAD), dan mitra kerja lainnya juga memiliki peran penting dalam mendukung budaya keselamatan ini,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, edukasi kepada masyarakat ring satu Integrated Terminal/Fuel Terminal dan Aviation Fuel Terminal serta termasuk konsumen kami di SPBU, juga perlu terus dilakukan agar mereka memahami pentingnya perilaku aman di lingkungan sekitarnya.
Ia berharap, pelaksanaan Bulan K3 ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi mampu mencapai tujuan utamanya, yaitu membangun budaya K3 yang kuat, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
“Mari kita bersama-sama memastikan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi perusahaan, mitra kerja, dan masyarakat luas. Semoga pelaksanaan Bulan K3 tahun ini berjalan sukses sesuai dengan yang diharapkan,” ungkap Fanda.
Bulan K3 tahun ini mencakup berbagai kegiatan strategis yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, antara lain Pelatihan Safetyman SPBU Sulselbar dan Gorontalo, Pelatihan wakatek SPBE Sulawesi, Pelatihan Keadaan Darurat untuk Tenaga Alih Daya (TAD), Bimbingan Teknis HSSE, Simulasi OKD SPBE Area Sulut, Webinar HSSE mingguan, Sharing Session Environmental Awareness, Site Visit SMKTD (Terminal LPG IT Makassar,HSSE Ewako Challange dan Awarding pada saat Closing Ceremony.
Pada kesempatan yang sama, Sr. Manager Operation & Maintenance Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Basuki Santoso, pencapaian jam kerja tanpa kecelakaan fatal & Lost Time Injury (LTI) mencapai 26.396.461 jam kerja pada tahun 2024.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa penerapan budaya K3 yang baik telah menjadi prioritas utama bagi seluruh tim. Hal ini bukan hanya angka, tetapi representasi dari keselamatan pekerja, efisiensi kerja, dan keberlanjutan operasional yang mendukung produktivitas perusahaan,” ucap Basuki. *