PALU – Peringatan Hari Pekerjaan Umum ke-80 di Sulawesi Tengah berubah menjadi momentum deklarasi besar. Dalam upacara yang digelar di halaman Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Rabu (3/12), Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan dimulainya era baru pengelolaan infrastruktur berbasis digital yang transparan dan terukur.
Gubernur menyampaikan bahwa seluruh program BERANI kini ditopang oleh satu pondasi utama: kelancaran dan keandalan infrastruktur. Namun menurutnya, pembangunan tidak akan efektif tanpa sistem pengawasan yang kuat dan terbuka.
“Tidak ada lagi jalan mantap hanya di atas kertas. Kita akhiri manipulasi data, dan kita mulai transparansi total,” tegasnya.
Anwar mengumumkan kebijakan baru yang menjadi sorotan: mulai awal 2026, seluruh ruas jalan provinsi akan menjalani asesmen lapangan lengkap dengan rekaman video titik-ke-titik. Data tersebut terhubung langsung dengan Command Center Lapor Gubernur yang mulai beroperasi penuh 1 Januari 2026.
“Saya ingin semua kondisi jalan bisa dipantau real time. Dengan begitu, usulan perbaikan ke pusat tidak lagi berbasis angka formalitas, tapi bukti visual yang tak bisa dibantah,” ujarnya.
Lebih jauh, Gubernur menargetkan pemasangan CCTV di seluruh ruas jalan provinsi pada 2027 sebagai sistem respons cepat terhadap bencana dan kerusakan infrastruktur.
Gubernur menegaskan pentingnya meninggalkan sistem manual yang selama ini menghambat pelayanan publik. Ia meminta jajaran teknis, PU, dan balai-balai kementerian untuk merancang sistem digital yang benar-benar mampu membaca kondisi lapangan secara langsung.
“Era manual harus kita tutup. Digitalisasi adalah jembatan menuju pemerintahan modern,” katanya.
Pada kesempatan itu, Anwar juga menyentil budaya birokrasi yang selama ini nyaman dengan stagnasi jabatan. Ia memastikan penerapan merit system secara ketat dan menyatakan tidak akan melakukan pelantikan besar-besaran yang hanya mengubah posisi tanpa meningkatkan kinerja.
“Jabatan bukan tempat mencari kenyamanan, tapi ruang pengabdian. Kalau terlalu lama di satu posisi tapi tidak ada inovasi, tentu akan kita rotasi,” tegasnya.
Anwar mengajak seluruh ASN untuk mengusulkan proyek perubahan berbasis data yang mendukung program BERANI. Ide yang terbukti efektif akan langsung ia dukung, baik dari sisi anggaran maupun peningkatan tanggung jawab.
Ia juga menyoroti pentingnya program padat karya di sektor infrastruktur sebagai strategi nyata pengentasan kemiskinan. Contohnya, pembersihan saluran air yang melibatkan masyarakat miskin akan diperluas agar manfaat APBD benar-benar dirasakan warga.
Menurut Anwar, digitalisasi, profesionalisme, dan inovasi adalah tiga pendorong utama percepatan pembangunan Sulawesi Tengah menjelang 2026.
“Dengan semangat melayani dan sistem yang transparan, kita bisa bergerak lebih cepat dan lebih tepat,” ujarnya.
Di akhir kegiatan, Gubernur juga membacakan sambutan resmi Kementerian PUPR yang menegaskan nilai keberanian, integritas, dan ketangguhan insan PU sejak 1945, serta pentingnya pemerataan pembangunan hingga wilayah terpencil.***

