Periksa Dulu Kebenaran Informasi sebelum Disebarkan

oleh -

KOTA GORONTALO – Sebanyak 658 peserta di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Selasa, 24 Agustus 2021, antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema yang dibahas saat ini adalah “Bersama Lawan Kabar Bohong”.

Empat narasumber tampil dalam seminar ini, yakni Program Manager Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Trainer GNI, Yekhti Hesthi Murti; Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo, Noval Sufriyanto Talani; NgoBar Gorontalo, Grysiana Rintani Mokodompit; dan Influencer dan Content Creator, La Ode Ridwan Arisandy.

Tampil sebagai moderator, Rachman Pratama yang berprofesi sebagai Jurnalis dan Youtuber.

Wali Kota Gorontalo, H Marten A Taha SE M.Ec.Dev yang bertindak sebagai pembicara kunci dalam webinar kali ini, menyatakan sangat mendukung program Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menargetkan 12,5 juta masyarakat Indonesia yang cakap berliterasi digital.

BACA JUGA :  Warga Mengeluh, Lubang di Jalan Puebongo Tak Kunjung Diperbaiki

Pihaknya juga meminta seluruh elemen di Kota Gorontalo turut aktif memanfaatkan seminar virtual gratis ini agar bisa mengambil keuntungan dari penggunaan internet secara bijak. 

Materi pertama dibawakan Yekhti Hesthi Murti dengan tema “Memahami Informasi Digital untuk Melawan Kabar Bohong”. Menurut dia, sebelum membagikan dan meneruskan konten, warganet haruslah kritis dan selalu mengecek kebenaran informasi. Selain itu, sebelum menyebarkan konten, warganet  perlu mencari rujukan lain untuk menguji kebenaran informasinya.

Selanjutnya, La Ode Ridwan Arisandy menyampaikan paparan berjudul “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoaks?”. Ia mengatakan, hoaks yang tersebar berdampak sebagai pemicu perselisihan sekaligus kebencian kepada pihak tertentu. Bahkan, penyebarnya pun terancam UU Hukum Pidana maupun UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

BACA JUGA :  GP Ansor Sulteng Gelar Sekolah Kebangsaan di MAN 2 Palu

Pemateri ketiga Noval Supriyanto Talani yang memaparkan tema “Budaya Digital dan Kebebasan Berpendapat”, mengatakan, kian tingginya pengguna media sosial justru memberi peluang peningkatan konten  negatif.

Dia juga menghabiskan banyak waktu di media sosia sebagai tempat mengeluh dan ekspresi kemarahan, dan sebagai ajang tindakan narsis.

Adapun Grysiana Rintani Mokodompit menyampaikan paparan berjudul “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengatakan, setiap orang tua merupakan manajer teknologi di rumah, karena itu perlu memahami cara dalam membimbing anak dalam berselancar di internet.

“Selain itu, orang tua harus menyadari internet telah menjadi kebutuhan keluarga, sehingga kepentingan keamanan data harus terus dijaga,” ujarnya.

BACA JUGA :  BGE 2024: KI Sebagai Investasi Masa Depan

Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya, Edi dari Kota Gorontalo yang bertanya tentang penanggulangan banyaknya komentar negatif di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Noval Supriyanto mengatakan, perlu meningkatkan kesadaran moral warganet agar santun karena begitu bahayanya dampak rekam jejak digital.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***